TEMPO.CO, Jakarta - Akumulasi laba bersih dari sebelas emiten asuransi sepanjang 2016 meningkat 49,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan audited yang dihimpun Bisnis, sebelas emiten asuransi masih mencatatkan laba bersih pada 2016 dengan nilai total mencapai Rp 2,98 triliun atau tumbuh 49,19 persen (year-on-year/yoy).
“Realisasi tersebut terbilang signifikan sebab pertumbuhan total premi bruto sebelas perusahaan asuransi itu pada 2015 justru menurun 16,55 persen (yoy),” kutip di laman bisnis.com, Selasa, 4 April 2017.
Baca: AAJI: Masyarakat Mulai Percaya Terhadap Asuransi
Sepanjang 2016, lima perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Pertumbuhan laba bersih paling signifikan dicatatkan PT Asuransi Mitra Maparya Tbk. (ASMI) yakni sebesar 355,29 persen (yoy) atau dari Rp 9,17 miliar pada 2015 menjadi Rp 41,75 miliar pada akhir tahun lalu.
PT Paninvest Tbk. (PNIN) mencatatkan lonjakan laba bersih 88,82 persen (yoy), yakni dari Rp 1,27 triliun pada 2015 menjadi Rp 2,29 triliun pada akhir 2016.
Tiga emiten lainnya yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih adalah PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT), PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI), PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP). Tiga perusahaan asuransi umum itu masing-masing membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 24,04 persen, 7,08 persen dan 0,70 persen (yoy).
Baca: Asuransi Ini Beri Fasilitas 'Second Opinion' untuk Nasabah
Sedangkan, enam asuransi mencatatkan penurunan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya. PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) dan PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) masing-masing mengalami penurunan laba bersih sebesar 52,91 persen dan 45,73 persen (yoy) atau menjadi Rp 7,99 miliar dan Rp 130,31 miliar.
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk. (ABDA), PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) masing-masing mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 35,40 persen, 32,75 persen dan 11,80 persen (yoy).
Menyusul, PT Asuransi Ramayana (ASRM) yang mencatatkan penurunan tipis laba bersih, yakni 1,18 persen (yoy), menjadi Rp63,15 miliar.
Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk Agus Benjamin,, mengatakan pihaknya mampu membukukan pertumbuhan laba bersih dengan ditopang hasil underwriting dan hasil investasi.
Dalam laporan keuangan, LPGI sepanjang tahun lalu membukukan hasil investasi sebesar Rp100,81 miliar atau tumbuh 15,96 persen (yoy). “Laba bersih merupakan kombinasi hasil underwriting dan hasil investasi,” ungkapnya.
Pada periode yang sama, jelasnya, pihaknya mampu merealisasikan pertumbuhan premi mencapai kisaran 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, peningkatan premi bruto itu terjadi seiring dengan pertumbuhan portofolio bisnis LPGI.
BISNIS.COM