TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite SMA Taruna Nusantara Letnan Jenderal Purnawirawan Bambang Darmono dalam rapat pengelola sekolah dengan forum orang tua siswa dan Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara mengatakan sekolah harus segera merehabilitasi psikologis siswa setelah kasus pembunuhan.
"Harus ada recovery trauma, khususnya (murid) yang ada di barak itu karena akan berkepanjangan," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Senin malam, 3 April 2017.
Baca: Trauma Siswa SMA Taruna Nusantara: Pak, Ada Pembunuh di Sini
Rapat gabungan itu digelar setelah peristiwa pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara, Kresna Wahyu Nurachmad, pada Jumat, 31 Maret 2017. Kresna diduga dibunuh teman sebaraknya, AMR, 15 tahun. Menurut Bambang, rapat itu juga dihadiri perwakilan dari keluarga Kresna dan AMR.
Rapat gabungan yang digelar pada Ahad, 2 April 2017, dihasilkan sejumlah rekomendasi yang disepakati Komite SMA Taruna Nusantara dan para orang tua siswa. Rekomendasi itu nantinya akan disampaikan Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara. "Tembusannya nanti ke Ketua Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) dan kepada Menteri Pertahanan selaku pembina,” ujar purnawirawan TNI itu.
Rekomendasi itu, kata Bambang, terkait dengan upaya sekolah dan komite mendukung penegakan hukum atas kasus Kresna. Ada pula saran yang terkait dengan perbaikan institusi.
Baca: Polri Kebut Berkas Kasus Tewasnya Siswa SMA Taruna Nusantara
Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah menetapkan AMR sebagai tersangka dan menahannya di tahanan khusus anak di Markas II Kepolisian Resor Magelang.
YOHANES PASKALIS | BETHRIQ KINDY ARRAZY