TEMPO.CO, Tokyo - Korea Utara hari ini meluncurkan rudal balistik yang mencapai jarak sejauh sekitar 60 kilometer. Peluncuran itu dimulai dari pantai timur ke dalam laut di luar Semenanjung Korea.
"Diluncurkan dari Sinpo, sebuah kota pelabuhan di pantai timur Korea Utara dan berhasil mencapai jarak sejauh sekitar 60 kilometer," kata Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam pernyataan singkat, seperti dilansir Japan Times pada 5 April 2017.
Komando Pasifik Amerika Serikat mengatakan telah mendeteksi dan melacak peluncuran, yang terjadi pada pukul 06:42 waktu setempat.
Baca: Jelang Pertemuan AS-Cina, Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal
“Penilaian awal menunjukkan jenis rudal adalah KN-15, rudal balistik jarak menengah ,” kata juru bicara Komando Pasifik Dave Benham.
KN-15 juga dikenal sebagai Pukguksong-2, versi darat dari kapal selam-meluncurkan Pukguksong-1, atau KN-11.
Di Tokyo, Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan rudal itu terbang hanya puluhan kilometer dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Suga mengatakan Tokyo telah mengajukan protes kepada Korea Utara, mengecam peluncuran itu sebagai pelanggaran resolusi yang diadopsi di Dewan Keamanan PBB yang melarang Pyongyang melakukan uji-tembak rudal balistik.
Peluncuran ini dilakukan menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping untuk membahas program senjata Pyongyang.
Sinpo adalah situs basis kapal selam Korea Utara.
Korea Utara mencoba meluncurkan rudal balistik dua pekan lalu dari pantai timur dan meluncurkan empat rudal ke arah Jepang awal Maret lalu, sebagian menjangkau jarak sejauh 300 kilometer ke pantai Jepang.
Setiap bentuk peluncuran objek menggunakan teknologi rudal balistik adalah melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun, Korea Utara tetap melanggar larangan itu dengan alasan menjaga hak kedaulatan, mempertahankan diri serta untuk tujuan perjalanan angkasa luar.
Peluncuran hari ini adalah yang terbaru dalam serangkaian tes tahun ini, termasuk penembakan hampir bersamaan dari empat rudal balistik ke Laut Jepang bulan lalu. Tiga di antaranya jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang, terbang sekitar 1.000 km.
JAPAN TIMES | YON DEMA