TEMPO.CO, Kendari -- Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti memboyong Dudung, 23, nelayan Bajo asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menderita tumor tulang untuk berobat ke Jakarta.
Menteri Susi bertemu Dudung dalam kunjungan kerjanya ke kawasan Mola Raya, Kampung Suku Bajo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin 3 April 2017. Susi menemukan Dudung saat blusukan di sejumlah desa yang terdapat di perkampungan Suku Bajo. Saat itu Menteri Susi hendak berkunjung ke Desa Mola Selatan. Namun Kepala Desa Samaturu La Enci meminta Menteri Susi untuk melihat warganya yang tengah sakit.
Baca: Cerita Menteri Susi Blusukan di Wakatobi
"Waktu itu ibu Susi ingin berkunjung ke Desa Mola Selatan tapi saya bilang bu lihat warga saya dulu kasihan siapa tahu bisa dapatkan pengobatan juga, dan saat itu juga langsung ditanggapi permintaan saya," tutur La Enci, Rabu 5 April 2017.
Tuti, ayah Dudung mengatakan buah hatinya itu menderita tumor dua tahun lalu. Hingga saat ini mereka telah menghabiskan biaya hingga Rp 60 juta untuk mengobati penyakit anaknya. Namun bukan kesembuhan yang didapatkan, kaki Dudung semakin membengkak sehingga membuat anak keempat dari tujuh bersaudara itu tidak mampu berbuat apa-apa selain tinggal di rumah.
"Kami juga sudah berobat ke Kendari dan Makassar tapi tidak bisa sembuh-sembuh juga," kata Tuti.
Tuti bercerita, Dudung itu adalah tulang punggung keluarga karena adik-adiknya masih kecil. Tuti mengaku sudah tidak terlalu kuat pergi melaut. "Tapi karena keadaan mau tidak mau saya harus tetap bekerja," ucap Tuti.
Baca: Kunjungi Wakatobi, Susi Usulkan Revitalisasi Kampung Suku Bajo
Menteri Susi berada di Wakatobi selama dua hari 3–4 April 2017 dalam rangka kunjungan kerja. Kedatangan Menteri Susi ke Wakatobi itu merupakan kali kedua setelah sebelumnya dalam rangkaian kunjungan kerja di sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra), Menteri Susi menyempatkan diri menyambangi Wakatobi pada Kamis, 23 Maret 2017 lalu.
Rilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan Dudung dibawa Jakarta untuk segera mendapatkan penanganan di RSPAD Gatot Subroto. Dudung ikut Menteri Susi dan rombongannya dengan penerbangan Susi Air dari bandara Matahora, Wangi-wangi, Wakatobi.
Dudung yang didampingi oleh bibinya bernama Nita dan kakaknya yang bernama Husna, awalnya sempat menolak untuk dibawa karena sebelumnya pernah diberi tahu bahwa kakinya harus amputasi. Dudung yang hobi bermain bola dan dikenal sebagai striker di desanya itu ketakutan. Namun, berkat bujukan keluarga dan tim KKP, Dudung yang merupakan anak kedua pasangan Tuti-Mula akhirnya luluh.
Baca: Survei: Menteri Susi Dinilai Publik Paling Baik Kinerjanya
Kakak Dudung, Husna, 26, bercerita awalnya Dudung mengeluhkan gatal pada lututunya. "Dahulu habis main bola, dia pergi nangkap ikan ke laut. Pulang dari sana, dia ngeluh kakinya gatal. Diobatin ke puskesmas, sudah hilang gatalnya," kata Husna.
Setelah itu, ujar Husna, Dudung kembali pergi ke Kendari untuk menangkap ikan. Akan tetapi, ketika pulang kembali mengeluh gatal lagi, diurut dan bengkak sampai tidak bisa jalan. Keluarga Dudung mengaku tak punya uang untuk melakukan pengobatan di rumah sakit.
Jangankan untuk berobat, Husna berujar, untuk makan sehari-hari saja mereka mengaku kesulitan. Terlebih, Dudung yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga tidak dapat lagi mencari nafkah. "Kami sudah gadaikan rumah. Kami juga sudah jual bodi (badan perahu kecil) semua untuk Dudung," kata ibu Dudung, Mula.
Keluarga sangat mengharapkan kesembuhan Dudung. Tuti, ayah Dudung mengaku pasrah saja. Dia menerima pengobatan macam apapun selama bisa membawa kesembuhan bagi Dudung. Dudung.
Baca: Nyentriknya Menteri Susi,Naik Mobil Bak Polisi Sampai Makan Bakso
Kepala Bidang Protokoler, Komunikasi Publik, dan Kerja Sama Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi La Ode Ifi mengatakan Menteri Susi memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di Desa Mola Mola Selatan dan Desa Mola Utara dalam kunjungannya.
"Di Mola Selatan, warga yang mendapat pelayanan kesehatan gratis sebanyak 204 orang, sedangkan di Mola Utara ada 95 orang yang memeriksakan kesehatan," kata Ifi melalui telepon dari Wangiwangi, Selasa 4 April 2017.
Menurut dia, dalam melayani pengobatan gratis tersebut, Menteri Susi mengerahkan dua dokter gigi, tiga dokter umum, 11 perawat kesehatan, enam orang petugas farmasi, dan enam orang kader kesehatan.
ROSNIAWANTY FIKRI | ANTARA