TEMPO.CO, New York - Saham-saham Amerika Serikat membalikkan keuntungan awal menjadi berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena Wall Street mencerna risalah dari pertemuan Federal Reserve AS pada Maret di tengah sejumlah data ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 41,09 poin atau 0,20 persen menjadi ditutup pada 20.648,15 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 7,21 poin atau 0,31 persen menjadi berakhir di 2.352,95 poin, dan indeks komposit Nasdaq merosot 34,13 poin atau 0,58 persen menjadi 5.864,48 poin, lapor Xinhua.
Risalah dari pertemuan The Fed menunjukkan para pejabat Fed ingin mulai menghapus neraca besar bank sentral 4,5 triliun dolar AS pada tahun ini.
Baca:
KCIC dan HSRCC Resmi Garap Kereta Cepat Jakarta Bandung
Diperbolehkan Ekspor, Harga Saham Freeport Naik 2,3 Persen
Kronologi Tarik Ulur Izin Khusus PT Freeport Indonesia
Penyebab Bukit Asam Setop Operasi hingga 6 Bulan
Menurut risalah, para pembuat kebijakan menegaskan kembali pendekatan untuk menormalisasi kebijakan moneter Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang diumumkan September 2014.
Baca Juga:
"Asalkan ekonomi terus berkinerja di sekitar seperti yang diharapkan, sebagian besar peserta mengantisipasi bahwa kenaikan bertahap suku bunga federal fund akan berlanjut dan menilai bahwa perubahan kebijakan reinvestasi Komite kemungkinan akan tepat pada akhir tahun ini," demikian risalah The Fed.
Para analis mengatakan bahwa pelepasan neraca signifikan karena ukurannya yang menakjubkan dan dampaknya bisa saja terhadap pasar, karena langkah itu sendiri akan berarti kenaikan suku bunga.
Di sisi ekonomi, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat sebesar 263.000 pekerjaan dari Februari ke Maret, disesuaikan secara musiman, jauh di atas konsensus pasar 185.000 pekerjaan, menurut Laporan Pekerjaan Nasional ADP untuk Maret yang dirilis pada Rabu, 5 April 2017.
Angka ADP secara luas dilihat sebagai pra-indikator untuk laporan penggajian (payrolls) non pertanian yang akan diumumkan pada Jumat (7/4). Para analis mengatakan pekerjaan non pertanian mungkin juga lebih baik dari yang diharapkan.
Sementara itu, Indeks Non Manufaktur AS tercatat 55,2 persen pada Maret, di bawah ekspektasi pasar 57, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam survei bulanannya, Rabu, 5 April 2017.
ANTARA