Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini 2 Solusi Pemprov Jawa Barat Mengatasi Banjir Rancaekek

image-gnews
Polisi membantu warga mendorong sepeda motornya menembus banjir yang merendam Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 November 2016. Akibat banjir, seluruh arus kendaraan selepas gerbang tol Cileunyi dan dari arah Cibiru dialihkan melalui Jatinangor dan Parakanmuncang, Sumedang. TEMPO/Prima Mulia
Polisi membantu warga mendorong sepeda motornya menembus banjir yang merendam Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 November 2016. Akibat banjir, seluruh arus kendaraan selepas gerbang tol Cileunyi dan dari arah Cibiru dialihkan melalui Jatinangor dan Parakanmuncang, Sumedang. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan beberapa perusahaan di kawasan Rancaekek ataupun Jatinangor, Sumedang, guna menyelesaikan masalah banjir di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Selama ini, solusi yang dilakukan oleh beberapa pemangku kepentingan kerap kali salah sasaran. Tidak jarang, baik pihak perusahaan ataupun pemerintah daerah setempat saling menyalahkan ketika air meluber menggenangi jalan raya Bandung-Garut, tepatnya di depan gerbang masuk pabrik tekstil PT Kahatex.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan solusi yang bakal dilakukan adalah mencakup dua hal. Yakni, solusi jangka panjang dan jangka pendek.

Baca: Pemprov Jawa Barat Dorong BBWS Selesaikan Banjir Rancaekek

Untuk solusi jangka pendek termasuk ke dalam solusi darurat penanganan banjir. Maksudnya, kata Iwa, dalam waktu dekat pemerintah bersama-sama perusahaan terkait juga masyarakat bakal segera bergerak cepat dalam memperbaiki kondisi sungai, gorong-gorong dan masalah sampah yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir.

Normalisasi tiga sungai, Cikijing, Cimande dan Cikeruh akan ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Sementara untuk perbaikan drainase akan dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).

"Kalau untuk menganggarkan ada proses ya di APBD Kabupaten Bandung dan Sumedang, tapi kita ada solusi penanganan darurat yang sedang dilakukan oleh BBWS dan BPJN. Itu solusi pertama jadi nanti bisa dilihat dan diselesaikan," kata Iwa di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat, 7 April 2017.

Adapun, kata dia, untuk solusi jangka panjang mencakup beberapa bagian. Di antaranya, mendorong Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk melakukan konsolidasi antar perusahaan yang berada di kawasan Rancaekek ataupun Jatinangor. Masalahnya, kata dia, kehadiran perusahaan-perusahaan itu sedikit banyak memberikan sumbangsih bagi terjadinya banjir di Rancaekek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya sudah minta ke Apindo untuk melakukan konsolidasi penanganan darurat ini minta CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan yang ada di sini untuk menuntaskan masalah banjir. Karena kalau untuk APBD prosesnya lama, dan alhamdulillah nanti teknisnya akan segera dibahas oleh Apindo," ujarnya.

Terkait masalah limbah yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan itu, Iwa mengatakan akan segera melakukan penanganan yang tepat guna menyelesaikan masalah limbah itu. Artinya, kata dia, kalaupun ternyata perusahaan diberi sanksi dengan dicabut izinnya, tentu akan berefek pada pemutusan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak. Ini tentu akan menimbulkan masalah baru. "Ini sudah saya sampaikan ke pemerintah Jabar untuk menginisiasi penanganan limbah regional," ucap dia.

Ketua Komisi A, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar mengatakan masalah banjir yang terjadi di Rancaekek memang perlu penanganan serius dari pemerintah. Pengentasannya pun jangan hanya dilakukan di kawasan hilir saja, tetapi mencakup pembenahan di kawasan hulu.

"Solusinya ini harus oleh pemerintah provinsi. Karena dulunya di Sumedang banyak serapan air nah sekarang banyak pabrik, pemukiman, perumahan, bahkan apartemen. Kalau untuk Rancaekek banjir tidak perlu hujan di Rancaekek, tapi hujan di Jatinangor ya Rancaekek pasti banjir. Jadi ini memang ada kerusakan di daerah hulu," kata Cecep.

Cecep menyarankan agar permasalah Izin mendirikan Bangunan (IMB) untuk kawasan Jatinangor supaya distop terlebih dahulu karena terbukti berdampak negatif bagi kondisi lingkungan. "Solusi jangka panjang harus ada pembenahan IMB untuk pembangunan di wilayah Jatinangor dan sekitarnya. Sehingga saya usulnya status quo kan saja IMB-nya seperti di KBU," katanya.

AMINUDDIN A.S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

10 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

16 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.