TEMPO.CO, Washington - Sebanyak 59 rudal Tomahawk menempuh waktu 3-4 menit untuk mendarat di pangkalan angkatan udara Suriah, Sahyart kemarin. Rudal Tomahawk diluncurkan dari kawasan timur laut Mediterania yang jaraknya sekitar 2,400 kilometer dari Sahyart.
Baca juga: 59 Rudal Tomahawk Amerika Diklaim Hantam Pangkalan Udara Suriah
Rudal Tomahawk yang masing-masing beratnya mencapai 1,450 kilogram ditembakkan dari dua kapal perusak angkatan laut Amerika Serikat, USS Ross dan USS Porter.
Rudal Tomahawk bekerja dengan panduan satelit, sehingga diklaim memiliki ketepatan sasaran yang akurat. Seperti klaim Pentagon, 59 rudal Tomahawk meluluhlantakkan pangkalan udara Suriah, Sahyrat, tiga pesawat tempur yang parkir di sana. Dan sebanyak empat orang tewas.
Baca juga: Presiden Trump: Serangan ke Suriah demi Keamanan Amerika
"Serangan ini meluluhlantakkan pesawat tempur Suriah dan infrastruktur serta peralatan pendukung, mengurangi kemampuan pemerintah Suriah untuk mengirimkan senjata-senjata kimianya," kata Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon seperti dikutip dari Telegraph.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjelaskan, serangan militer hanya menargetkan pangkalan angkatan udara Sahyrat karena dari sinilah pesawat perang Suriah dituding membawa gas kimia beracun untuk dijatuhkan di Idlib. Lebih dari 100 orang tewas akibat gas beracun itu.
TELEGRAPH | DAILY MAIL | MARIA RITA