TEMPO.CO, Nganjuk - Korban longsor Nganjuk, Jawa Timur, Paidi, 55 tahun, sempat diperingatkan anaknya untuk segera naik lantaran ada reruntuhan kecil di atas tebing. Akhirnya longsor besar terjadi dan mengubur Paidi serta empat korban lainnya pada Ahad, 9 April 2017.
"Paidi sedang mencari rumput di dasar jurang yang berdekatan dengan sungai," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto, Senin, 10 April 2017.
Baca juga: Evakuasi Longsor Nganjuk Belum Bisa Dilakukan, Drone Diturunkan
Selain Paidi, empat korban longsor di Nganjuk diketahui sedang melakukan swafoto (selfie). Lokasi longsor sempat menjadi destinasi wisata warga sekitar untuk mengabadikan longsor yang telah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Agus menambahkan, saat ini seluruh area longsor telah diamankan dari kunjungan warga. Upaya pencarian korban akan dilakukan oleh personil Kodim 0810 Nganjuk dengan dibantu petugas SAR.
Rencananya proses evakuasi manual akan dimulai saat pemindaian mitigasi menggunakan drone dinyatakan aman hari ini.
Pemerintah Kabupaten Nganjuk sejak kemarin juga telah memindahkan empat kepala keluarga yang bermukim di jarak 600 meter dari lokasi longsor. Beruntung kawasan itu cukup jauh dari permukiman umum sehingga upaya relokasi hanya akan dilakukan kepada empat rumah saja. “Hanya empat kepala keluarga yang kita relokasi sejak semalam,” lanjut Agus.
HARI TRI WASONO