TEMPO.CO, Jakarta - Relawan dari Volunteer Panthera berhasil mengevakuasi dua pendaki Gunung Gede yang mengalami gangguan kesehatan dan kehabisan logistik dalam perjalanan turun dari gunung yang masih aktif tersebut.
Baca: Degradasi Lingkungan Gunung Gede Pangrango
"Kami menerima laporan ada dua pendaki yang harus dievakuasi karena sakit dan tidak bisa meneruskan perjalanan. Untuk proses penjemputan tersebut dikerahkan lima orang relawan," kata Ketua Volunteer Panthera Eng Yanto di Sukabumi, Minggu, 9 April 2017.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 13 pendaki dari tiga kelompok yang mendaki Gunung Gede melalui jalur Gunung Putri, Bogor, pada Jumat, 7 April 2017. Namun, saat perjalanan pulang pada Minggu melalui jalur pendakian Pondok Halimun, Salabintana, salah satu pendaki, yang diketahui bernama Dini Ariyanti (karyawan GSI Sukabumi) tiba-tiba kram, sakit, dan beberapa kali terjatuh.
Karena rombongan tersebut sudah kehabisan logistik dan di jalur pendakian turun hujan, yang sakit bertambah satu orang. Rekan korban langsung menghubungi petugas dan laporannya baru masuk kepada relawan Volunteer Panthera pada Minggu sekitar pukul 17.35 WIB. Setelah mendapat laporan tersebut, tim relawan langsung memetakan lokasi tempat terakhir para pendaki.
Tidak lama dua dari 13 orang anggota rombongan itu, yakni Ineke dan Iyan Sopyan, berhasil turun dan langsung melaporkan kejadian yang menimpa rekannya. Saat itu masih ada 11 orang yang belum bisa melanjutkan perjalanan.
"Informasi yang kami terima titik kumpul 11 pendaki tersebut ada di wilayah Cigeber dengan ketinggian di atas 1.300 meter dari permukaan laut (mdpl). Tim evakuasi yang dikerahkan sudah bergerak sekitar pukul 20.00 WIB dan diharapkan sampai sekitar pukul 01.00 WIB pada Senin, 10 April," kata Eng.
Sedangkan salah seorang pendaki, Iyan, mengatakan saat kejadian Dini sempat kesakitan di bagian kakinya dan kesulitan bernapas sehingga harus dibantu dengan tabung oksigen ringan.
Rombongan ini beranggotakan 13 orang, terdiri atas empat wanita dan sembilan laki-laki. Saat itu yang tertinggal di jalur pendakian tersisa tiga wanita dan delapan laki-laki. "Kondisi rekan saya sudah tidak berdaya sehingga saya dan Ineke memutuskan turun untuk melapor ke posko di Pondok Halimun Salabintana, Kabupaten Sukabumi," kata Iyan.
ANTARA