TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan TNI, relawan, mulai menurunkan alat berat berupa eskavator untuk mengevakuasi korban tanah longsor di Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Saat ini mobilisasi alat berat eskavator ke titik lokasi longsor dan direncanakan 5-6 eskavator. Yang sudah siap ada empat," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto, di Nganjuk, Selasa, 11 April 2017.
Baca : Saksi Longsor Ngjanjuk Mengaku Awalnya Tak Mendengar Suara Gemuruh
Ia mengatakan, eskavator yang diturunkan itu yang kecil. Hal itu menyesuaikan dengan situasi, sebab medan yang akan ditempuh cukup sulit. Eskavator itu saat ini sudah berada di beberapa titik. Namun, menuju ke lokasi tanah longsor juga memerlukan waktu, sehingga diupayakan akan lewat jalan raya guna memudahkan ke lokasi.
Simak : Longsor Nganjuk, Setiap Korban Dapat Santunan Total Rp 25 Juta
Lokasi jalur yang dilewati, kata dia, melalui Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, jalur menuju tanah longsor. Pemkab juga berharap, alat berat yang diturunkan akan lebih banyak lagi, sehingga bisa mempercepat proses evakuasi.
Agus juga mengatakan, dalam proses evakuasi ini melibatkan ratusan relawan gabungan Tim SAR. Namun, untuk personel yang diturunkan ke lokasi tanah longsor, masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Komandan Kodim 0810 Nganjuk Letkol Arhanud (Arh) Sri Rusyono.
Baca juga : Ibu Kota Dipindahkan ke Luar Jawa, Ini Potensi Ekonomi Palangkaraya
Selain medan yang sulit, titik tanah longsor juga semakin dalam. Saat ini, ketinggiannya sudah sekitar 40 meter, sehingga petugas pun juga harus berupaya keras untuk evakuasi.
Ia berharap, dalam pencarian ini bisa berjalan dengan lancar. Selasa siang 11 April 2017 ini, cuaca cukup cerah, sehingga diharapkan bisa membuahkan hasil dan korban bisa secepatnya ditemukan.
ANTARA