TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan pembahasan soal pencairan pinjaman dari China Development Bank (CDB) masih difinalisasi. Dia enggan untuk menyampaikan hal yang lebih detail.
"Masih pembahasan. Kami sudah tanda tangan kontrak EPC (Engineering, Procurement, Construction), itu progresnya," kata Hanggoro di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa, 11 April 2017.
Baca Juga: Cina Talangi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Hanggoro menuturkan untuk modal awal masih akan menggunakan ekuitas dari BUMN yang menjadi anggota konsorsium terlebih dahulu. Saat ini belum ada sumber pendanaan lain untuk modal awal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menurut Hanggoro pihaknya kini sedang melakukan konsolidasi persiapan pembangunan di lapangan. Salah satu tempat yang akan dibangun di tahap awal adalah di Walini, kebun milik PT Perkebunan Nusantara VIII di Bandung, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan rencananya pencairan dana pinjaman bisa ditandatangani di akhir bulan ini. "Orang China Development Bank ada di sini, rencananyakan akan tanda tangan di akhir bulan," tuturnya.
Menurut Bintang Perbowo, perwakilan dari CDB akan berada di Indonesia hingga 28 April nanti. Diharapkan dengan kehadiran perwakilan CDB hingga akhir bulan ini akan membuat masalah pencairan dana menjadi tuntas. "Mereka ada di sini untuk
finalisasi."
Simak: Maskapai Dengan Pramugari Berbikini Belum Ajukan Izin Terbang
Bintang Perbowo juga mengungkapkan tanda tangan itu rencananya akan dilakukan di Beijing. Mengenai pendanaan awal, Bintang menjawab akan digunakan ekuitas dari BUMN anggota konsorsium. "Tak apa-apa, itu biasa."
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengundang sejumlah pihak membahas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hadir pula dalam rapat ini Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono.
DIKO OKTARA