Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presdir TIKI JNE, Mohamad Feriadi : Kini Zamannya Berkolaborasi

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Seorang petugas PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) membawa paket pengiriman barang. TEMPO/Seto Wardhana
Seorang petugas PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) membawa paket pengiriman barang. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tren bisnis berbasis teknologi digital (online) tak hanya merambah sektor transportasi. Di bidang logistik pun, sejumlah perusahaan aplikasi transportasi online menyediakan jasa pengiriman barang. Boleh jadi, hal ini menjadi ancaman bagi pengusaha logistik konvensional. Kendati mereka juga mulai mengembangkan aplikasi online, kehadiran jasa pengiriman barang berbasis aplikasi membuat persaingan semakin ketat.

Namun, bagi Presiden Direktur PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi, bertambahnya pelaku usaha logistik, terutama yang berbasis aplikasi, tak menjadi ancaman. “Kami justru melihat mereka sebagai peluang baru,” kata dia kepada wartawan Tempo Praga Utama dan fotografer Frannoto di kantornya, akhir Maret lalu.

Baca : Bos PT 3M Terkejut Produk Tiruan di Sini Mirip dengan Asli

Selama hampir satu jam, pria yang akrab disapa Feri ini mengungkapkan pandangannya soal bisnis logistik. Feri, yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), mengomentari rencana pemerintah yang segera mengeluarkan paket kebijakan deregulasi sektor logistik. Berikut ini petikan wawancaranya.

Perusahaan transportasi berbasis aplikasi online kini punya jasa pengiriman barang. Perusahaan logistik asing juga semakin banyak. Bagaimana strategi JNE dalam menghadapi persaingan ini?
Kami harus membuat strategi dan inovasi baru agar berbeda dengan pesaing. Persaingan pun saat ini bukan lagi antarperusahaan, melainkan antar-platform, yang konvensional bersaing dengan yang digital. Namun kami melihat banyaknya pemain baru bukan sebagai ancaman. Kalau jeli, justru ada peluang baru yang bisa kami manfaatkan. Salah satunya, kerja sama.

Seperti apa bentuknya?
Perusahaan-perusahaan rintisan berbasis teknologi (start-up) punya kelebihan, yakni dana besar dan teknologi. Namun mereka belum memiliki jaringan. Padahal, dalam bisnis logistik, membangun jaringan itu butuh waktu lama. JNE punya kelebihan karena menjadi top of mind atau pilihan utama konsumen untuk jasa pengiriman barang. Karena itu, kami ingin menjembatani perusahaan online yang merambah ke sektor ini. Sekarang bisnis tak mungkin jalan sendiri. Bukan saatnya berkompetisi, kini zamannya berkolaborasi.

Baca : Dirut BTN, Maryono : Kredit Mikro untuk Warga Miskin

Inovasi apa yang dilakukan JNE agar bisa bersaing dengan pendatang baru?
Interaksi dengan pelanggan harus semudah mungkin. Kami juga mengembangkan aplikasi Internet agar konsumen lebih mudah melacak kiriman dan mencari lokasi JNE terdekat. Kami juga bekerja sama dengan pop box alias loker (lemari) pintar. Kini, barang bisa ditinggalkan di pop box, penerima akan mendapatkan password untuk loker itu dan bisa kapan saja membukanya. Demi memberi kepastian kapan barang akan dikirim dan diterima untuk konsumen, kami mengembangkan sistem pemberitahuan SMS gratis. Akan ada notifikasi saat barang dikirim, transit, dan diantar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apakah JNE akan membuka kerja sama dengan aplikasi online atau perusahaan e-commerce?
Peluang kolaborasi tetap terbuka. Kami sudah banyak bekerja sama dengan perusahaan lain, bahkan dengan pemerintah. Misalnya pengiriman logistik pemilu. Kami terbuka untuk setiap segmen.

Tahun ini JNE akan menambah investasi Rp 500 miliar, untuk apa saja?
Kami akan menambah jaringan dan membangun gudang baru. Ini bagian dari capacity planning, karena kapasitas yang ada sudah tidak cukup untuk menampung potensi dari bisnis yang akan datang. Apalagi, karena e-commerce terus berkembang, kami harus mengembangkan kapasitas agar mendapatkan porsi yang lebih besar dalam bisnis ini.

Dalam sebulan, JNE menangani 16 juta kiriman, apakah hal itu sudah melebihi kemampuan saat ini?
Belum. Tapi kami harus tetap menambah kapasitas untuk mengantisipasi lonjakan, misalnya saat menjelang Ramadan. Kami ingin menjaga posisi agar kapasitas kami tetap besar agar tidak kelebihan beban. Kami yakin, potensi dalam industri logistik akan terus naik. Tahun ini saja kami memperkirakan pertumbuhan bisnis bisa 30-40 persen, ditunjang kenaikan transaksi e-commerce. Ruang pertumbuhannya masih sangat besar.

Baca : Ilmuwan Ungkap Cara Mendeteksi Bisnis Hoax

Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan deregulasi di bidang logistik. Apa yang Anda harapkan dari paket ini?
Kebetulan Asperindo dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi mitra diskusi terkait dengan penyusunan paket kebijakan ini. Salah satu yang kami usulkan adalah peninjauan kembali aturan Regulated Agent (RA). Pasca-peristiwa 11 September di Amerika, ada aturan baru di sektor logistik yang mewajibkan kargo yang akan masuk pesawat diperiksa dengan mesin x-ray. Indonesia sudah meratifikasi aturan internasional itu. Sayang, RA dikelola swasta yang berorientasi profit. Tarifnya lumayan mahal, Rp 800 per kilogram di Jakarta, dan dibebankan kepada konsumen. Kami memberikan masukan, seharusnya urusan ini dikelola pemerintah sehingga tarifnya lebih murah.

Tahun lalu juga Bank Dunia melaporkan logistic performance index Indonesia merosot dari peringkat ke-53 menjadi ke-63. Apakah ongkos ini jadi penyebabnya?
Betul. Itu disebabkan keberadaan RA. Selain biaya RA, pemicu turunnya logistic index adalah biaya tinggi dalam pengiriman barang akibat kemacetan dan infrastruktur yang kurang baik. Ada juga aturan-aturan yang timpang-tindih, dan pungutan-pungutan yang membebani cost yang akan berdampak pada konsumen. Kapasitas terminal kargo di banyak bandara di Indonesia juga tidak bertambah, padahal volume kargo terus naik setiap tahun.

Anda mengatakan saat ini sudah saatnya berkolaborasi. Lalu, apa yang dilakukan Asperindo untuk mendorong kolaborasi antarperusahaan jasa pengiriman?
Kami sedang mengembangkan platform bernama Asperindo Logistic Integrated Solution (ALIS). Platform ini bisa dimanfaatkan para pengusaha logistik skala kecil yang jaringannya tidak terlalu luas. ALIS memungkinkan pengusaha kecil mengirim barangnya ke luar negeri, bekerja sama dengan perusahaan yang jaringannya lebih luas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

18 menit lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.


Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

7 hari lalu

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.


PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

10 hari lalu

Kesiagaan Penuh PLN Jaga Keandalan Listrik di Momen Libur Lebaran
PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.


Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

11 hari lalu

Petugas Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia melakukan pemantauan lalulintas penerbangan di Tower Airnav, Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu, 25 September 2019. AirNav Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan navigasi penerbangan dalam rangka merangkai konektivitas Nusantara melalui transportasi udara. TEMPO/Subekti.
Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.


8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

16 hari lalu

35-kosmo-kesemutan
8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.


Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

17 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan pada H-3 Lebaran di Terminal Kalideres, Jakarta, Minggu, 7 April 2024. Pada H-3 Lebaran sudah lebih daru 13 ribu pemudik yang berangkat dari Terminal Kalideres. TEMPO/Fajar Januarta
Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

18 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

21 hari lalu

Pemudik berjalan menuju bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin 17 April 2023. Pemprov DKI Jakarta menggelar mudik gratis angkutan lebaran 2023 menggunakan bus sebanyak 284 unit dengan jumlah pemudik sekitar 13.541 orang dengan tujuan 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.


Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

24 hari lalu

Rangkaian KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 2 Desember 2022. ANTARA/Budi Candra Setya
Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.


Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

26 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pesawat dan bandara menjelang mudik Lebaran 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat, 29 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.