TEMPO.CO, Banda Aceh - Banjir bandang disertai longsor melanda beberapa desa di Kecamatan Lawe Sigala-Gala dan Seumadam, Kabupaten Aceh Tenggara. Banjir disebabkan hujan berintensitas tinggi di kawasan tersebut.
Kepala Humas Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin mengatakan, dari laporan terakhir yang masuk pada Rabu, 12 April 2016, banjir menyebabkan satu orang meninggal dan satu hilang. "Kami masih melakukan koordinasi untuk pencarian korban," katanya kepada Tempo.
Korban meninggal teridentifikasi atas nama Boru Panjaitan, 80 tahun, warga Desa Lawe Sigala Barat, Kecamatan Lawe Sigala-Gala. Sedangkan korban hilang, anak berumur 8 tahun dari Desa Lawe Tua.
Banjir bandang dan longsor juga merusak 15 rumah di kawasan tersebut. Sebagian warga mengungsi ke titik pengungsian di Masjid Simpang Semadam.
Menurut Mulyadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara telah mengerahkan dua unit alat berat ke lokasi kejadian untuk membersihkan material longsor di badan jalan Medan (Sumatera Utara) -Kutacane (ibu kota Aceh Tenggara). Bantuan logistik juga disiapkan untuk warga yang terdampak bencana.
Tokoh pemuda Aceh Tenggara, Fachrial Sekedang, mengatakan banjir bandang itu berasal dari perbukitan bukit barisan yang tak sanggup menahan laju air. Beberapa alur sungai kecil di pegunungan meluap dan menimpa permukiman warga. "Kejadian hampir serupa pernah terjadi pada 2005 silam di Kecamatan Seumadam," tuturnya.
ADI WARSIDI