TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Ia meminta pengusutan kasus ini agar lebih diintensifkan.
"Segera ungkap, masyarakat menunggu. Jangan sampai blunder terlalu lama kita mengungkap ini," kata Iriawan saat memimpin apel di Lapangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu, 12 April 2017.
Apalagi, kata dia, kasus ini memiliki hubungan intim tersendiri bagi kepolisian. Novel diketahui merupakan seorang purnawirawan Polri. Ia saat ini menjadi penyidik senior di KPK. Pengungkapan kasus ini, kata Iriawan, akan memberikan preseden baik bagi kepolisian.
Baca: Penyerangan terhadap Novel Baswedan Terorganisasi
Ia mengatakan telah meminta Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi, untuk mengevaluasi hasil temuan lapangan. Tim pun telah bergerak kembali di lokasi kejadian, untuk mengumpulkan informasi tambahan.
Iriawan sendiri kemarin sudah bertemu dengan Novel sebanyak dua kali. Pertama, saat ia dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, dan kedua saat Novel dipindah ke Jakarta Eye Center di Menteng.
"Yang bersangkutan tadi malam sempat saya interogasi juga di RS mata (JEC) Menteng, ada beberapa hal yang mungkin akan saya dalami," kata Iriawan.
Baca: Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh
Kasus ini ditangani oleh Polres Jakarta Utara. Hingga saat ini telah ada 15 orang saksi yang dimintai keterangan. Kedua pelaku penyerangan Novel hingga saat ini masih belum diketahui.
Novel diserang di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ia diserang dengan cairan yang diduga merupakan air keras saat selesai ibadah salat subuh di masjid. Novel mengalami luka di wajah dan matanya.
EGI ADYATAMA
Video Terkait:
Aksi Solidaritas Novel Baswedan, Aktivis Anti Korupsi Riau Gelar Bakar Lilin dan Pembacaan Puisi