Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Sudah Tahu Siapa Penguntit Novel Baswedan  

image-gnews
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil membawa topeng foto Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, 11 April 2017. Mereka meminta KPK dan aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil membawa topeng foto Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, 11 April 2017. Mereka meminta KPK dan aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepolisian mengklaim telah memperoleh petunjuk tentang sejumlah orang yang diduga menyerang penyidik utama Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, Selasa pagi, 11 April 2017. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan timnya mengantongi foto beberapa orang yang akhir-akhir ini disinyalir menguntit Novel. “Kami akan mengecek korelasi mereka dengan pelaku penyerangan,” kata Iriawan di kantornya, Rabu, 12 April 2017.

Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Tetangga: Orang Baik Kok Diserang

Iriawan mengatakan foto beberapa orang tak dikenal tersebut diperolehnya dari Novel, yang sudah merasa curiga dikuntit orang sejak dua pekan lalu. Foto tersebut dia tunjukkan kepada sedikitnya 15 saksi untuk mengidentifikasi penguntit dan mencocokkannya dengan ciri-ciri pelaku penyiraman air keras. Timnya juga masih menguji jenis air keras lewat temuan cangkir kaleng di sekitar lokasi kejadian, yang diduga digunakan para pelaku. 

Saat memimpin apel di lapangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, kemarin, Iriawan meminta anak buahnya bekerja cepat mengungkap kasus ini. “Segera ungkap, masyarakat menunggu. Jangan sampai blunder terlalu lama kita mengungkap ini,” ujarnya.

Baca: Ketua KPK: Banyak Penyidik seperti Novel Baswedan Risiko Diancam

Sumber Tempo mengungkapkan, Novel memang pernah mengeluhkan terus diikuti orang tak dikenal beberapa hari terakhir. Karena itu, ia selalu mengambil jalan berbeda ketika pulang dari kantor. Kamera pengawas pun terpasang di rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Namun CCTV tak merekam penyerangan yang terjadi sekitar 15 meter dari rumahnya itu. Petunjuk yang terekam, dua orang berboncengan sepeda motor melewati rumah Novel dari arah berlawanan, setengah jam sebelum kejadian.

Beberapa tetangga Novel bercerita melihat beberapa orang tak dikenal kerap berseliweran tak jelas tujuannya di lingkungan itu. Mereka biasa menunggangi sepeda motor bebek dan duduk di pelataran Madrasah Al Ihsan, yang terletak di seberang Masjid Al Ihsan, dekat rumah Novel.

Baca: Novel Baswedan Dirawat di Singapura, Begini Pesannya ke Istri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang penguntit berpostur tinggi dan kurus. Seorang lainnya pendek dan gemuk. “Saya sempat lihat, sekitar dua bulan yang lalu,” kata Lomri, tetangga Novel. Imam Masjid Al Ihsan, Abdur Rahim Hasan, meyakini dua orang dengan ciri-ciri tersebut pula yang menyiramkan air keras ke muka Novel selepas salat Subuh berjemaah, Selasa lalu. “Kemarin, sesaat sebelum kejadian, saya lihat yang gemuk sedang kencing,” kata Hasan. 

Mantan Ketua KPK, Busyro Muqoddas, mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim pencari fakta independen untuk mengusut dalang teror yang dialami Novel. “Langkah membentuk tim gabungan itu perlu untuk memburu dalang secara independen dan bebas intervensi,” katanya.

Busryo mengatakan penyiraman air keras terhadap Novel bukan teror pertama yang dialami penyidik lulusan Akademi Kepolisian 1998 itu. Novel setidaknya dua kali menjadi korban tabrak lari, yang pelakunya tak pernah terungkap oleh kepolisian. Terakhir kali dia cedera setelah sepeda motornya diseruduk mobil Avanza ketika berangkat dari rumah menuju kantor KPK, pertengahan tahun lalu atau pada 2016.

Baca: Novel Baswedan Diserang, Gatot Nurmantyo: TNI Siap Amankan KPK

Wadah Pegawai KPK dan Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pun mendesak Jokowi membentuk tim independen. “Informasi tentang penyerangan ini sudah banyak. Tergantung polisi akan membongkar kasus ini atau tidak,” kata Haris Azhar dari Kontras. “Kalau tidak ada niat ke sana, sebaiknya dibentuk tim independen. Kasus teror ini harus tuntas.”

INDRI MAULIDAR | LINDA TRIANITA | EGI ADYATAMA | MAYA AYU

Video Terkait:
Aktivis Makassar Kecam Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan
Mantan Pimpinan KPK Desak Usut Kasus Penyiraman Air Keras Novel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

10 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.


Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

10 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

10 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

17 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda


Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

17 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet


CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

22 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)


Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

23 jam lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tiba di Gedung ACLC KPK, Jakarta Rabu 12 April 2023. Ia diperiksa Dewas terkait laporan pengembalian Endar Priantoro ke Polri. TEMPO/Mirza Bagaswara
Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.


IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.