TEMPO.CO, Chicago -Dunia penerbangan dihebohkan dengan tindakan keji staf satu maskapai ternama asal Amerika Serikat, United Airlines. Awalnya disebut penyebabnya adalah kelebihan muatan penumpang atau overbooking, sehingga pria keturunan Asia itu diseret keluar kabin secara kasar.
Ternyata penyebabnya empat kru United Airlines harus berangkat dan butuh tempat duduk. Insiden yang berlangsung di Bandara Internasional O'Here, Chicago, tersebut bermula ketika kru pesawat membuat pengumuman bahwa empat orang penumpang diminta secara sukarela untuk menunda penerbangannya karena akan ada staf maskapai yang harus diberangkatkan ke Louisville hari itu juga.
Baca juga: Insiden United Airlines, Ini Antisipasi Jika Terjadi Overbooking
Pihak United bahkan menawarkan bahwa penumpang yang bersedia menjadi relawan akan mendapat kompensasi sebesar US$ 800 atau sekitar Rp 10,6 juta untuk biaya hotel dan lain sebagainya. Ternyata tidak ada satupun penumpang yang tergiur dengan tawaran kru United Airlines untuk sukarela turun dari pesawat. Lalu petugas memilih penumpang secara acak untuk dikeluarkan dari pesawat.
Baca : Usir Penumpang, CEO United Airlines Sampaikan Maaf
Empat penumpang kemudian dipaksa keluar pesawat. Sepasang suami istri dan seorang lagi kemudian turun tanpa insiden meski kecewa. Namun, seorang lagi yang merupakan pria keturunan Asia dan bertugas sebagai dokter, menolak untuk turun dari pesawat itu.
Menurut dokter itu yang belakangan diidentifikasi sebagai David Dao, 69 tahun, dia harus naik pesawat karena ingin mengobati pasiennya pada keesokan paginya. Namun, kru United Airlines tidak mau menerima alasan itu dan tetap memaksanya untuk turun dari pesawat. Karena Dao tetap bersikeras, kru pesawat lantas memanggil keamanan bandara untuk mengatasi Dao.
Baca juga: David Dao, Nama Penumpang yang Diseret Keluar United Airlines
Tiga orang dari pihak keamanan lalu menyeret paksa pria tua itu dari pesawat United Airlines bernomor penerbangan US3411. Dari mulut pria tua keluar darah dalam insiden tersebut.
Audra Bridges, seorang penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut, merekam detik-detik ketika Dao diseret paksa oleh ketiga petugas di sepanjang lorong hingga wajahnya berdarah-darah. Rekaman video yang telah ditonton oleh puluhan juta orang di seluruh dunia ini memicu kemarahan dan seruan boikot terhadap United Airlines.
Pengacara Dao mengatakan kliennya masih dirawat di rumah sakit di Chicago akibat luka yang dideritanya. Ia sedang mempertimbangkan untuk menggugat maskapai United Airlines.
BUSINESS INSIDER |CNN|YON DEMA