TEMPO.CO, Lhokseumawe – Lumpur dan sampah kayu sisa banjir bandang di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, masih berserakan di permukiman penduduk. Jumat, 14 April 2017. Pembersihan baru dilakukan pada jalan utama dan jalan kecamatan
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara Muhammad Nur Hasan Bangko mengatakan ada empat alat berat dan satu buldozer yang bekerja untuk membersihkan material banjir bandang di dua Kecamatan, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, dan Kecamatan Semadam.
Baca juga: Banjir Bandang Aceh Tenggara, 2.821 Warga Mengungsi
“Kita fokus membersihkan jalan, fasilitas umum, dan akses permukiman,” kata Muhammad Nur.
Nanda, seorang warga Aceh Tenggara, menyebutkan saat ini jalan lintas provinsi sudah mulai dapat dilalui, begitu juga jalan akses kecamatan. Namun perumahan masih banyak berlumpur dan kayu-kayu masih berserakan.
Akibat banjir bandang tersebut, sedikitnya 507 unit rumah rusak berat dan ringan, 3 unit rumah ibadah rusak, saluran air bersih, serta 1 kantor desa dan 5 meter jalan amblas. Satu unit jembatan juga dilaporkan rusak.
Kabupaten Aceh Tenggara merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 25-1.000 meter di atas permukaan laut. Kawasannya dikelilingi Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, dari 385 desa di kabupaten itu, sekitar 282 desa berada di lembah dan seratusan desa berada di lereng pegunungan.
IMRAN M.A.