TEMPO.CO, Bogor - Balai Pengelolan Jalan (BPJ) Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat memastikan patahnya konstruksi jembatan Cipamingkis terjadi karena salah satu tiang beton penyangga amblas sedalam 1,6 meter. “Sehingga konstruksi jembatan turun dan patah," kata Kepala BPJ Wilayah Pelayanan I Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Yongga Bhakti, Jumat 14 April 2017.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui, tiang itu amblas akibat tanah di sekelilingnya terkikis arus sungai yang cukup deras. "Tanggul beton yang berjarak 100 meter dari jembatan dan berfungsi sebagai penahan air, jebol tahun lalu," kata Yongga.
Dengan rusaknya tanggul itu, tidak ada lagi tameng yang melindungi tiang dari arus sungai. Akibatnya, tanah di sekeliling tiang terkikis dan membentuk rongga. "Rongga tersebut lama-lama membesar sehingga tiang jembatan amblas," kata Yongga.
Menurut Yongga, amblasnya tiang kontruksi mengakibatkan kerusakan yang cukup parah sehingga jembatan tidak dapat digunakan. "Kami putuskan untuk menutup jembatan sampai perbaikan selesai," ujarnya.
Baca: Sebelum Ambruk, Pemprov Anggarkan Dana untuk Jembatan Cipamingkis
Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan secara menyeluruh agar dapat memastikan langkah-langkah perbaikan yang bisa diambil. "Kita sekarang fokus pada pengecekan kondisi jembatan dan akses jalan alternatif," kata dia.
Jembatan Cipamingkis di Kampung Jagaita Desa Jonggol Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor nyaris ambruk akibat pondasi jembatan amblas diterjang banjir pada kemarin sekitar pukul 23.00. Jembatan yang menghubungkan wilayah Jonggol dan Cariu itu tidak bisa lagi dilewati kendaraan.
Baca: Jembatan Cipamingkis Ambruk, Bupati Bogor: Itu Tugas Provinsi
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kabupaten Ajun Komisaris Hasby Ristama mengatakan, polisi sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengalihkan arus lalu lintas. Sehingga kendaraan dari Jonggol menuju Cariu, Cipanas, Cianjur atau sebaliknya tetap bisa melanjutkan perjalanan.
Adapun jalur-jalur alternatif yang bisa dilalui untuk kendaraan kecil dari Jonggol menuju Cariu, yakni jalur memutar melalui Cibarusah Desa Sirnajati ke Kampung Rawabogo, Desa Weninggalih, keluar Jalan Transyogi.
Jalur alternatif berikutnya, kendaraan dapat memutar melalui Kecamatan Sukamakmur-Gunung Batu Desa Sukajaya-Menteng, Desa Sukadamai, dan Kampung Mengker Desa Gunung Batu arah Nyengcel, Desa Selawangi, Cariu, atau bisa langsung ke Tanjungsari dan Cikalong.
M. SIDIK PERMANA