TEMPO.CO, Banda Aceh- Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta semua dinas terkait untuk nempercepat proses penanggulangan bencana banjir bandang yang melanda Aceh Tenggara. “Dinas sosial dan instansi terkait lainnya segera sediakan bantuan masa panik supaya semua kebutuhan dasar korban terpenuhi," katanya, Sabtu malam, 15 April 2017.
Gubernur Aceh memerintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Aceh untuk segera mendata seluruh kerusakan bangunan. Selain itu, Zaini Abdullah meminta semua instansi terkait untuk melaporkan padanya terkait penanganan paskabanjir. "Berikan penanganan serius bagi seluruh korban dan tangani dengan baik semua pengungsi," katanya.
Baca juga:
Banjir Bandang Aceh, Walhi: Salah Satunya Akibat Pembalakan Liar
Dia juga memerintahkan semua fasilitas seperti bahan makanan, tenda, MCK dan selimut diminta untuk segera disediakan. Kepada Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan Dinas Sosial untuk mengkoordinasikan semua proses penanganan banjir dengan instanti terkait, baik tingkat kabupaten, provinsi, serta nasional.
Kepada masyarakat, Zaini meminta untuk tetap waspada terjadinya bencana susulan. "Tetap siaga dan selalu waspada. Jika ada ancaman musibah supaya segera melakukan upaya penyelamatan," kata dia.
Silakan baca:
Pengungsi Banjir Bandang Aceh Tenggara Mulai Terserang ISPA
Sementara itu, Staf BPBA Aceh melaporkan data terakhir kondisi penanganan banjir Bandang di Aceh Tenggara yang terjadi pada Selasa lalu. Dari data yang disampaikan, sampai Sabtu 15 April 2017, sebanyak 812 Kepala Keluarga (KK) atau 3501 jiwa terpaksa tinggal di pengungsian karena kerusakan rumahnya.
Titik pengungsi terdapat di beberapa lokasi seperti di pasar Kecamatan Lawe Sigala-gala, di Gereja HKI, di Polsek Lawe Sigala-gala, di Rumah Kepala Desa Desa Sigala II, Posko Desa Lawe Lawe Tua Gabungan dan di Posko Desa Suka Makmur serta di Masjid Kecamatan Seumadam.
Silakan baca:
Banjir Bandang Aceh Tenggara, Jalan Provinsi Sudah Bisa Dilalui
Sampai saat ini, tercatat sebanyak 507 unit rumah rusak berat dan ringan. Sebanyak 3 unit rumah ibadah rusak (dua masjid dan satu gereja), saluran air bersih 3,5 kilometer, satu kantor desa dan 5 meter jalan amblas. Satu unit jembatan juga dilaporkan rusak di Desa Gaya Jaya.
Menurut Henny, BPBA telah menyalurkan sejumlah logistik bahan makanan, juga selimut dan perlengkapan pengungsi lainnya. Satu mobil tangki air dan mobil untuk distribusi logistik disiagakan di lapangan.
ADI WARSIDI