TEMPO.CO, Beijing—Seiring memanasnya konflik antara Amerika Serikat atau AS dengan Korea Utara, Cina disebut-sebut mengerahkan ratusan ribu tentara ke perbatasan dengan Korea Utara.
Seperti dilansir Business Insider, Sabtu 15 April 2017, harian pemerintah Cina, Global Times, menyebut militer Cina mengerahkan 150 ribu pasukannya ke perbatasan dengan Korea Utara seiring pengiriman armada militer Amerika Serikat ke Semenanjung Korea.
Baca: Semenanjung Korea Memanas, Korea Utara Gelar Parade Militer
Seorang pejabat Pentagon yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada Business Insider bahwa Washington telah mendengar kabar ini tapu belum memiliki bukti.
Pengerahan pasukan Cina ke perbatasan dengan Korea Utara, menurut Yun Sun, peneliti senior Program Asia Timur di Stimson Center, kerap terjadi setiap kali Korea Utara melakukan provokasi.
“Hal ini kerap terjadi di masa lalu. Tapi kali ini, pengerahan pasukan Cina juga menunjukkan bahwa Beijing sangat khawatir konflik Washingtpn-Pyongyang akan mengarah pada situasi yang lebih buruk,” kata Yun Sun.
Cina dan Rusia memperingatkan kedua pihak yang bertikai untuk menahan diri atau konflik di Semenanjung Korea bisa pecah kapan saja.
“Jika perang pecah, semua pihak akan kalah dan tidak ada pemenang,” ujar Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi pada Jumat lalu.
Hal senada diungkapkan oleh Rusia yang juga berbatasan dengan Cina dan Korea Utara. Juru bicara Istana Kepresidenan Kremlin, Dmitry Peskov, meminta semua pihak menahan diri dan menghindari aksi provokasi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengerahkan kapal induk pengangkut senjata nuklir, USS Carl Vinson, ke Semenanjung Korea.
Baca: Korea Utara Siap Tembakan Nuklir ke Amerika Serikat
Trump sempat mengatakan bahwa Pyongyang adalah masalah yang harus diatasi dan dia yakin Presiden Cina Xi Jinping akan bekerja keras untuk membantu kawasan yang sedang memanas.
"Kami sudah mengirimkan armada tempur. Sangat kuat. Dia ( Kim Jong-un) membuat kesalahan, sebuah kesalahan besar," ujar Trump kepada Fox Business Network.
Dalam satu uji coba, tiga misil antar benua milik Korea Utara mendarat tak jauh dari wilayah Jepang bulan lalu. Dan AS serta negara tetangga Korut khawatir Pyongyang akan segera menguji rudal nuklir keenamnya dalam waktu dekat.
Korea Utara membalas ancaman Trump dengan menyatakan siap berperang melawan AS. Dalam peringatan hari kelahiran ke-105 pendiri Korea Utara Kim Il Sung hari ini, Korea Utara menggelar parade militer sebagai tanda siap melawan agresi AS di Semenanjung Korea.
BUSINESS INSIDER | THE STRAITS TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI