TEMPO.CO, Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah dengan tegas kembali meminta pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menghentikan praktek-praktek ilegal logging (Penebangan liar) di seluruh Aceh, karena dampaknya sangat buruk bagi masyarakat.
Salah satunya adalah banjir bandang yang terjadi di Aceh Tenggara, baru-baru ini. Hal itu Gubernur Aceh, Ahad 16 April 2017 usai ngopi di salah satu warung di Banda Aceh.
Baca : Banjir Bandang di Aceh Tenggara, 1 Orang Meninggal 1 Hilang
Zaini meminta para pihak untuk bertanggungjawab terhadap masih terjadinya praktek-praktek illegal logging di Aceh, khususnya di Aceh Tenggara. Zaini mengakui dari sisi aturan sudah ada regulasi yang mengatur agar adanya moratorium terhadap penebangan hutan Aceh.
“Dari dulu kita sampaikan, hentikan Illegal logging, tapi sepertinya pesan ini tidak diindahkan, maka harapan kita, semua pihak harus bertanggungjawab, bukan hanya pemerintah, dan jangan ada yang coba-coba membekingi,” katanya.
Pada kesempatan itu Zaini juga kembali meminta pihak Dinas Sosial Aceh dan BPBA yang sudah dikirim ke Aceh Tenggara untuk mempercepat proses penanganan pasca banjir dan tetap siaga.
“Kemarin juga sudah turun Menteri Sosial memberikan bantuan dan ini cukup mengembirakan kita atas perhatian pemerintah pusat terhadap korban banjir di Aceh,” ujarnya yang Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin.
Zaini mengakui wilayah Aceh Tenggara sangat sensitif terhadap banjir, sama halnya seperti kabupaten Aceh Singkil dan beberapa daerah lain di Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya banjir bandang melanda sejumlah desa dalam tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara pada hari Selasa 11 April 2017 lalu. Dua orang meninggal dunia terseret banjir dan ribuan lainnya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
ADI WARSIDI