TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Endi Sutendi mengatakan bentrok antar ormas Islam yakni Hizbut Tahrir dan Banser GP Ansor hanya karena kesalahpahaman saja.
"Itulah kita selalu imbau agar ormas-ormas tetap menahan diri dan tak melakukan aksi yang bisa memicu bentrok," ucap Endi pada Ahad, 16 April 2017.
Baca : Ricuh Pembubaran Tablig Akbar HTI di Makassar, Ini Kata Polda Sulsel
Ia mengatakan pihaknya tak memberikan izin karena menyangkut keamanan. Pemerintah Kota Makassar juga tak memberikan tempat untuk menggelar tablig akbar.
"Mereka (HTI) memaklumi dan kita kawal pulang sambil membubarkan diri," ucap Endi.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani mengungkapkan negara ini Bhineka Tunggal Ika sehingga NKRI harga mati. "Indonesia itu tak bisa mendirikan negara Islam. Teriakan khilafah..khilafah itu maksdunya apa," ucap Dicky.
Menurut dia, ini bukan negara Islam seperti di Timur Tengah. " Kita enggak ngerti kegiatan apa dilakukan HTI, kenapa teriak khilafah?. Kita bukan di Timur Tengah, negara islam seperti Suriah," tutur dia.
Sebelumnya terjadi bentrok antar HTI dan Banser GP Ansor di Jalan Jenderal Sudirman pada Ahad siang 16 April 2017.
DIDIT HARIYADI
Video Terkait:
Keluarga Besar NU Kota Bandung Tuntut Bubarkan HTI