TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memulai proyek revitalisasi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Ahad, 16 April 2017. Salah satu yang dikerjakan ialah mengaktifkan kembali sejumlah gedung tua dan kosong melalui konsorsium Kota Tua Jakarta.
Ahok mengaku baru memulai kembali proyek tersebut karena menemukan sejumlah kendala. Sebab, ide untuk merevitalisasi kawasan Kota Tua sudah muncul sejak ia dan Joko Widodo, gubernur sebelumnya, baru menjabat.
"Kendalanya kepemilikan gedung. Banyak milik BUMN. Waktu itu kami (Jokowi dan Ahok) sudah suratin Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI keenam) untuk minta supaya bagaimana aset dikelola kami (pemerintah DKI)," kata Ahok di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta Barat, Ahad, 16 April 2017.
Baca: Alasan Ahok Tak Ingin Pilih Sistem Lelang untuk Revitalisasi Kota Tua
Kendala lainnya, Ahok menyebutkan soal konsorsium sebelumnya, yakni Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC), yang kini diganti dengan konsorsium Kota Tua Jakarta yang dipimpin Eddy Sambuaga.
Ahok melihat, dengan konsorsium saat ini, revitalisasi gedung-gedung di Kota Tua sudah menunjukkan perkembangan yang cepat. Karena itu, ia menargetkan proyek revitalisasi ini bisa selesai dalam lima tahun. "Kami harap enggak sampai 5 tahun selesai. Saya enggak mau 20-30 tahun. 5 tahun harus selesai," kata Ahok.
Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta Eddy Sambuaga mengatakan ada 13 gedung yang akan diaktifkan kembali. Ia mengatakan akan bekerjasama hak pengelolaan dengan investor supaya gedung tersebut tak lagi kosong. Misalnya, dia menyebutkan, di gedung Kerta Niaga akan menjadi etalase anak muda yang berjualan online.
Baca: Revitalisasi Kota Tua, Ahok Pakai Kontribusi Sampoerna Land
Sedangkan di gedung Cipta Niaga, konsorsium sedang melakukan penjajakan dengan investor yang mau mengelola gedung menjadi hotel. "Dua minggu lagi tandatangan MoU dengan investor dan operator hotel. 18 bulan lagi jadi hotel," katanya.
Adapun tujuan utama proyek ini, Eddy mengatakan pihaknya ingin menghidupkan kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata yang ikonik di Indonesia. Selain itu, ia berharap anak muda memiliki etalase untuk memamerkan kreatifitasnya, sehingga Kota Tua menjadi kawasan kreatif. "Kreatif macam-macam, ada seni, musik, termasuk bisnis startup," kata dia.
FRISKI RIANA