TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara menelusuri identitas dua orang yang diduga mengintai rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang disiram cairan kimia.
"Identitas sudah diketahui namun belum bisa disebutkan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Jakarta, Minggu 16 April 2017.
Baca: Spekulasi Penyerangnya, Novel Baswedan: Sebulan Dikuntit Orang
Argo mengatakan penyidik kepolisian menduga dua orang terkait teror terhadap Novel itu berdasarkan analisa kamera tersembunyi di rumah Novel. Rekaman itu menunjukkan jenis dan pelat nomor polisi sepeda motor yang diduga pelaku penyiraman cairan kimia kepada Novel. Petugas menelusuri pemilik kendaraan sepeda motor ke Samsat.
Argo menyebutkan kedua pria tersebut berada di dekat rumah Novel yang terekam kamera tersembunyi pada dua pekan sebelum kejadian penyiraman. Sejauh ini, kepolisian telah memeriksa 16 saksi termasuk warga sekitar yang membantu Novel saat disiram pelaku dan petugas satpam di lokasi kejadian.
Baca: Kisah Novel Baswedan yang Tetap Tersenyum Meski Dirundung Teror
Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua orang pria tidak dikenal di Jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading, Jakarta Utara usai melaksanakan salat subuh pada Selasa 11 April 2017 pukul 05.10 WIB. Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri. Pelaku melarikan diri.
Kepala satuan tugas penyidik korupsi e-KTP itu sempat menjalani perawatan di sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, sebelum dipindahkan ke Jakarta Eye Center. Kini Novel Baswedan dirawat di Singapura untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras,Tetangga:Orang Baik Kok Diserang
Kondisi kesehatan Novel Baswedan kian membaik. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan hingga siang ini ada perbaikan kondisi Novel setelah menjalani perawatan. "Tekanan mata menurun dalam tingkat normal," kata Febri melalui pesan pendek, Senin, 17 April 2017.
Febri mengatakan pertumbuhan selaput mata masih berjalan. Namun pertumbuhan masih pada bagian selaput mata yang putih. Karena itu, hari ini tim media tidak melakukan operasi untuk bagian selaput putih tersebut. Sementara untuk kornea di bagian hitam, kata Febri, belum ada pertumbuhan.
Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Begini Ciri-ciri 2 Pelaku
"Masih dibutuhkan observasi. Kami berharap pertumbuhan juga terjadi pada bagian kornea," katanya.
MAYA AYU PUSPITASARI | ANTARA