TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah siap menggelontorkan minyak goreng dengan harga murah ke masyarakat. Hal ini diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai bertemu dengan para pengusaha yang bergerak di sektor kelapa sawit (crude palm oil - CPO).
"Kami sudah sepakat minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana dijual dengan harga eceran tertinggi," kata Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin, 17 April 2017.
Baca: Mendag Pantau Penerapan HET Bahan Pokok di Ritel Modern
Harga eceran tertinggi itu berlaku di ritel modern. Minyak goreng curah dan kemasan sederhana dijual dengan masing-masing harga Rp 10.500 dan Rp 11.000. "Kalau minyak goreng premium kami tak intervensi," ujar Enggar.
Ketika ditanya soal stok minyak goreng curah dan kemasan sederhana, Enggar menyatakan ada stok sebesar 1,5 juta ton minyak goreng siap digelontorkan. Terlebih, ada dukungan dari pengusaha untuk menyediakan stok bagi masyarakat.
Para pengusaha yang hadir di rapat tersebut diminta oleh Menteri Perdagangan menyampaikan komitmennya mendukung program pemerintah tersebut. Hadir di antaranya Bos Grup Sinar Mas Franky Widjaja dan Bos Indo Agri Franciscus Welirang.
Franky Welirang mengatakan pihaknya mendukung program Kementerian Perdagangan menetapkan HET minyak goreng dan menambah pasokan ke pasar. "Seluruh program pak Menteri (Perdagangan) menyediakan minyak goreng dan dialirkan ke daerah-daerah kami sangat mendukung."
Baca: Presdir BCA: Bangun Infrastruktur Tak Seperti Makan Cabai Rawit
Sementara Franky Widjaja menyatakan imbauan Menteri Perdagangan untuk membanjiri pasar dengan pasokan minyak goreng bisa dilakukan. Dia melihat stok yang ada sangat cukup untuk setengah tahun ke depan. "Sangat cukup untuk setengah tahun, agar distribusi lebih lancar."
DIKO OKTARA