TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pemerintah provinsi menyediakan bus gratis bagi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. “Total bus yang disediakan 80 bus. Lebaran kemarin hanya 25 bus,” katanya di Bandung, Senin, 17 April 2017.
Dedi mengatakan, mudik gratis ini menyasar pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua dengan titik keberangkatan di tiga kota, yakni Kota Bandung, Bekasi, dan Sukabumi. “Rutenya, dari Bandung lintas selatan utara, Bekasi selatan utara, dan Sukabumi juga selatan utara. Berakhirnya di Solo. Ada yang lewat Ciamis untuk lintas selatan dan ada yang lewat Semarang,” ujarnya.
Baca juga: Jawa Barat Gelar Program Mudik Gratis
Menurut Dedi, pemerintah provinsi tidak hanya menyediakan bus gratis, tapi juga truk untuk mengangkut kendaraan roda dua milik pemudik. “Mudah-mudahan mudik gratis ini banyak diminati untuk mengurangi pergerakan di jalan yang cukup tinggi dan didominasi kendaraan roda dua,” ucapnya.
Pemerintah provinsi juga meminta kesediaan perusahaan-perusahaan di Jawa Barat menggelar mudik gratis. “Kita juga mengajak pengusaha-pengusaha pabrik untuk (mengadakan) mudik gratis dari dana CSR-nya,” tuturnya.
Dedi mengatakan, pemerintah pusat tengah menggodok rencana pemberlakuan nomor kendaraan ganjil-genap untuk mengendalikan arus mudik Lebaran tahun ini. “Namun, hingga sekarang, Kementerian Perhubungan masih mengkaji apakah regulasi ekstrem ini efektif atau tidak,” katanya.
Menurut Dedi, sejumlah upaya ini untuk mengalihkan pemudik dengan kendaraan pribadi ke angkutan massal. “Ini masih dalam proses. Dalam waktu dekat, Kementerian Perhubungan akan mengundang Dinas Perhubungan provinsi yang dilintasi arus mudik untuk membahas ini,” ujarnya.
Dedi mengatakan sejumlah usulan disiapkan pemerintah provinsi mulai mobilisasi mudik gratis, persiapan titik peristirahatan, termasuk penggunaan jembatan timbang untuk titik peristirahatan, hingga pembatasan kendaraan berat sejak H-7 hingga H+7 untuk mengatasi kemacetan. “Waktu tempuh saat mudik Lebaran agak sulit diprediksi, apalagi arus kendaraan terus meningkat, sementara ruas jalan belum ada penambahan signifikan,” tuturnya.
AHMAD FIKRI