TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sedikit dari kita yang gemar membaca kehidupan orang lain lewat biografi maupun autobiografinya. Pada saat yang sama, media sosial membuat keduanya kian tenggelam. Rasanya setiap orang berlomba-lomba menceritakan kisah hidupnya di berbagai media sosial.
Hal tersebut nampaknya wajar, mengingat setiap orang selalu merasa penasaran dengan kehidupan orang lain.
“Rasa penasaran mendorong seseorang untuk menemukan alasan, alasan untuk mengetahui hal-hal baru sehingga menciptakan sifat unik.” jelas psikolog ternama asal Jerman, Erik Erikson.
Baca: Apa Manfaat Terapi Seni bagi Penyintas Kanker?
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow mengenai aktualisasi diri, setidaknya ada lima tahap dimana setiap individu berujung pada rasa ingin mencapai potensi-potensi baru. Dengan kata lain, masa yang pernah atau saat ini tengah dijalani membentuk identitas dan tujuan seseorang.
Bagaimanapun juga, saat kita merasa tertarik terhadap informasi-informasi yang ada saat ini, hidup menjadi lebih semrawut dan tak beraturan. Hal tersebut, bisa jadi membuat diri kita gampang lupa dan bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan hidup kita.
Salah satu cara untuk mengingat dan memproses hal-hal yang terjadi di dalam hidup Anda adalah dengan menulis buku harian.
“Menuliskan setiap momen – baik maupun buruk – akan membantu Anda mengerti akan apapun yang terjadi di dalam hidup anda.” terang seorang profesor di Universitas Albany, New York, Amerika Serikat, Arthur Applebee.
“Menulis apa yang Anda alami sehari-hari juga dapat melatih otak sekaligus meningkatkan daya ingat yang akan di kemudian hari.” jelas Martin Conway dan Sue Gathercole.
Waktu yang tepat untuk menulis buku harian ialah sebelum tidur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agnes Szollosi dan rekannya di Universitas Ekonomi dan Teknologi Budapest, Hongaria, sebanyak 109 orang partisipan diminta untuk menulis buku harian selama lima hari berturut-turut.
Simak: Sebanyak 30 Persen Penderita Epilepsi Kebal Obat
Partisipan dapat menentukan waktu untuk menulis buku harian. Pertama, menulis pada sore hari di hari yang sama. Kedua, menulis pada pagi hari di hari yang sama. Terakhir, menulis di sore hari mengenai kejadian yang dialami pada hari sebelumnya.
Setelah 30 hari penelitian tersebut, partisipan diberikan hasil dari percobaan yang mereka kerjakan selama lima hari. Mereka yang menulis buku harian pada sore hari – baik di hari yang sama maupun hari sebelumnya – memiliki ingatan yang lebih akurat dibandingkan dengan partisipan yang pada pagi hari.
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan karena seseorang cenderung mengingat apa yang dialaminya sesaat sebelum tidur. Ingatan mereka akan semakin kuat dan tetap stabil saat tidur.
Dan jika Anda juga tertarik untuk meningkatkan daya ingat, mulailah menulis diari dan lakukan tepat sebelum tidur.
TELEGRAPH | ESKANISA RAMADIANI