TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2017 turun menjadi US$ 1,23 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus Februari 2017 sebesar US$ 1,26 miliar.
Surplus tersebut khususnya didukung oleh neraca perdagangan non migas. "Surplus yang lebih rendah itu terutama dipengaruhi oleh turunnya surplus neraca perdagangan non migas yang melampaui penurunan defisit neraca perdagangan migas," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 April 2017.
Tirta mengatakan meskipun secara bulanan menurun, surplus neraca perdagangan Maret 2017 itu masih lebih tinggi dibandingkan surplus pada Maret 2016 sebesar US$ 0,51 miliar. Surplus neraca perdagangan non migas pada Maret 2017 tercatat sebesar US$ 2,02 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$ 2,5 miliar.
Baca: BI: Utang Luar Negeri per Februari 2017 Tumbuh Melambat
Penurunan surplus neraca perdagangan non migas itu dipengaruhi oleh peningkatan impor non migas sebesar 24,94 persen (month to month) yang melebihi peningkatan ekspor non migas yaitu 14,86 persen (month to month).
Tirta menuturkan peningkatan impor non migas terutama bersumber dari naiknya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, besi dan baja, serta kapal laut dan bangunan terapung.
Sedangkan, peningkatan ekspor non migas terutama disebabkan oleh naiknya ekspor bahan bakar mineral, karet dan barang dari karet, mesin dan peralatan listrik, bubur kayu atau pulp, serta bijih, kerak, dan abu logam.
Simak: Pilkada DKI Jakarta: Operasional Bank Indonesia Terbatas
Sementara itu untuk migas, defisit neraca perdagangannya turun dari US$ 1,28 miliar pada Februari 2017 menjadi US$ 0,78 miliar pada Maret 2017. Penurunan defisit neraca perdagangan migas itu dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas sebesar 23,56 persen (month to month) terutama ekspor minyak mentah, yang disertai dengan penurunan impor migas sebesar -8,54 persen (month to month).
Tirta berujar neraca perdagangan Indonesia untuk keseluruhan triwulan I 2017 mencatat surplus sebesar US$ 3,93 miliar atau meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan IV 2016 sebesar US$ 3,12 miliar dolar.
Simak: Risiko Geopolitik Kawasan Asia Rendah, IHSG Berpeluang Rebound
Surplus itu juga lebih besar dibandingkan dengan surplus triwulan I 2016 sebesar US$ 1,66 miliar. "Perbaikan neraca perdagangan triwulan I 2017 didorong oleh naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas yang melampaui kenaikan defisit neraca perdagangan migas," katanya.
Tirta menuturkan BI memandang kinerja neraca perdagangan pada Maret 2017 dan keseluruhan triwulan I 2017 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.
Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan. "Kami mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik."
GHOIDA RAHMAH