TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menambah jam operasional selama tiga jam di tiga bandara, yaitu bandara di Yogyakarta, Solo dan Semarang.
Nantinya, kata Budi, Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta akan mempunyai tambahan 54 slot karena penambahan jam operasional bandara. Penambahan jam operasional yaitu satu jam slot pagi hari yang tadinya pukul 06.00 menjadi pukul 05.00 dan tiga jam slot malam hari dari pukul 21.00 sampai pukul 24.00.
"Selain itu, pada saat Lebaran slot yang dipakai untuk kegiatan militer (angkatan udara) kosong, kata Menhub dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 18 April 2017.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan penambahan jam operasional serta slot tersebut bertujuan untuk mengurangi kepadatan angkutan Lebaran di Jakarta. "Kita tahu Jawa Tengah terutama Yogyakarta, Solo dan Semarang merupakan daerah tujuan utama untuk mudik," tuturnya.
Budi menyebutkan penambahan jam operasional itu sebelumnya mengkaji Yogyakarta sebagai tujuan mudik dari berbagai kota seperti Jakarta, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. "Kalau ada pergerakan-pergerakan dari Sumatera, Kalimantan yang selama ini harus ke Jakarta dahulu, bisa langsung diarahkan ke sini (Yogyakarta). Jadi Jakarta tidak penuh," ujarnya.
Menurut Budi, penambahan slot akan memaksimalkan jumlah penumpang pada moda transportasi udara untuk Lebaran tahun 2017. "Perhitungannya kita bisa menampung 6.000 sampai dengan 9.000 orang," ujarnya.
Dengan begitu, kata Budi, penambahan jam operasional bandara secara tak langsung membantu manajemen mudik. "Jadi kalau Jakarta penuh, mungkin yang dari Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Palembang bisa langsung, tidak usah lewat Jakarta," ucapnya
Sejalan dengan hal tersebut, Budi meminta Dirjen Perhubungan Udara serta Angkasa Pura 1 untuk mendiskusikan terkait pemanfaatan slot oleh maskapai dalam menunjang arus angkutan Lebaran 2017.
Sementara itu operator Bandara Adisutjipto juga telah melakukan sejumlah perbaikan dan penambahan prasarana dan fasilitas dalam meningkatkan pelayanan terutama menjelang Lebaran 2017. Penambahan sejumlah fasilitas terminal di antaranya pusat informasi turis, restoran, ATM, klinik, mobil jemputan ke Terminal A dan Terminal B, maupun ruang menyusui.
Budi juga menyebutkan pihaknya telah melakukan pemeriksaaan terhadap sejumlah fasilitas di Bandara Adisutjipto didampingi oleh GM Angkasa Pura I Agus Pandu dan GM Airnav Nono Sunariyadi. Walaupun nantinya bandara Adisutjipto akan pindah ke Kulonprogo tapi untuk meningkatkan pelayanan di Bandara Adisutjipto dibuat ruang yang bisa mengatur apron lebih bagus.
Dengan begitu, kata Budi, manuver untuk ke landasan pacu yang diharapkan aktivitas dari Apron meningkat. "Termasuk pembangunan travelator untuk menghubungkan terminal 1 dan 2."
Selain itu untuk menunjang konektivitas, terdapat beberapa pilihan moda transportasi lanjutan di Bandara Adisutjipto yaitu kereta api Prameks yang dengan tujuan Yogyakarta-Kutoarjo maupun Klaten-Solobalapan. Jalur darat dengan bus TransJogja untuk wilayah kota Yogyakarta serta bus Damri dari Bandara Adisutjipto ke Magelang, Purworejo dan Kebumen, taksi maupun sewa kendaraan.
Ada juga pilihan moda transportasi selain angkutan udara yaitu kapal ro-ro yang menghubungkan Panjang-Jakarta, Jakarta-Semarang-Surabaya-Padangbai sampai dengan Lombok. "Kapal ro-ro merupakan moda angkutan yang kita harapkan dapat menjadi substitusi bagi mereka yang mau ke daerah Semarang atau Surabaya dengan naik motor atau mobil, atau truk yang akan mengangkut komoditas," kata Budi.
ANTARA