TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan membangun Rumah Kita di 19 lokasi sebagai pendukung program tol laut. Rumah Kita adalah tempat yang menampung barang-barang untuk mempertahankan harga dan mengumpulkan barang untuk jalur balik.
"Kami membuat Rumah Kita, nanti swasta kalau sudah jalan akan membangun," kata Budi di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa, 18 April 2017.
Baca: Menhub: Dua Trayek Tol Laut Beroperasi Maret 2017
Budi menambahkan dengan adanya Rumah Kita akan membuat tingkat keterisian saat kapal kembali menjadi meningkat. Selain
juga akan terjadi penurunan harga. "Kalau terisi otomatis harganya juga turun kan."
Menurut Budi, saat ini sudah ada tujuh Rumah Kita yang sudah berjalan dan sisanya dalam dua minggu ke depan harus berjalan. Tahap pertama Rumah Kita akan dibangun oleh BUMN dan tahap keduanya diharapkan akan dibangun oleh swasta.
Menteri Perhubungan mengungkapkan Rumah Kita bisa menjadi profit center yang lain bagi swasta, sehingga nantinya swasta akan diwajibkan membuat Rumah Kita untuk mereka sendiri. "Itu akan menjadi profit center mereka yang lain."
Dari data Kementerian Perhubungan, Rumah Kita akan dibangun di 19 lokasi dan dengan penanggung jawab yang berbeda. PT Pelindo I bertanggung jawab untuk Rumah Kita yang berada di Nias dan Mentawai dan Pelindo II di Natuna dan Tahuna.
Baca: Rini: Badan Usaha Khusus Sulitkan Pertamina Investasi di Luar
Sementara Pelindo III akan bertanggung jawab di Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi. Pelindo IV bertanggung jawab untuk Nabire, Tobelo, Sebatik, Tidore dan Sangatta/Lhoktuan.
PT Pelni juga akan bertanggung jawab untuk Rumah Kita di Morotai, Saumlaki, Manokwari dan Timika. Selain itu PT ASDP juga akan bertanggung jawab untuk Rumah Kita di Merauke dan Namlea.
DIKO OKTARA