TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa sejauh ini, baik Indonesia maupun Amerika Serikat belum menentukan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MOU) yang akan diteken dalam kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence. Ia menyampaikan bahwa hal itu bisa ditentukan dalam kunjungan nanti.
"Biasanya, kalau ada kunjungan, kami bisa melihat mana hal-hal yang bisa diselesaikan. Jadi, untuk saat ini, saya belum bisa menyampaikan apa-apa," ujar Retno saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 18 April 2017.
Baca juga:
Wapres AS Mike Pence ke Indonesia, Bahas Freeport?
Kebijakan Proteksi AS, Indonesia Bisa Gunakan Ini
Sebagaimana diberitakan, Mike Pence akan melakukan kunjungan ke negara-negara Asian Pasifik selama 10 hari ke depan. Salah satu negara yang akan dikunjungi adalah Indonesia.
Rencananya, Mike akan menggunakan kunjungan selama 10 hari ini untuk menjelasakan kebijakan dan politik luar negeri Amerika Serikat di bawah rezim Donald Trump kepada pemerintahan Presiden Jokowi. Di satu sisi, juga untuk menjaga hubungan baik Amerika dengan negara-negara Asia Pasifik.
Baca pula:
Wapres AS ke Indonesia, Disebut Bahas Terorisme hingga Freeport
Retno melanjutkan bahwa Mike akan berada di Indonesia hingga tanggal 21 April nanti. Adapun selama tiga hari nanti, agenda Mike akan meliputi pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN.
"Administrasi dari Amerika akan dibahas dalam pertemuan di ASEAN tersebut. Ke depannya, hal itu akan menjadi pertemuan menlu-menlu negara ASEAN dengan menlu AS," ujar Retno mengakhiri.
ISTMAN MP