TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan ada 11 titik di Depok, yang rawan mobilisasi massa untuk Pilkada Jakarta. Pihaknya bakal menerjunkan 20 anggota di setiap titik dengan dikomandoi oleh perwira polisi.
"Keadaan sudah siaga satu. Jadi harus memahami benar situasi dan mencegah massa masuk Jakarta dari Depok," kata Faizal, saat menggelar apel pengamanan pasukan di Markas Polresta Depok, Selasa malam, 18 April 2017.
Ia menuturkan Polresta Depok telah menerjunkan 700 personil untuk melakukan pengamanan tempat pemungutan suara di kawasan Jakarta. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan 576 personil yang siap siaga di Depok. "100 personil diantaranya dari tim insidentil Polresta Depok."
Baca: Tamasya Al-Maidah, Fadli: Jangan Ada Intimidasi Kayak Iwan Bopeng
Polisi akan berusaha menyekat kelompok masyarakat yang mau datang ke Jakarta. Apalagi, mereka datang ke Jakarta tidak mempunyai kepentingan apapun. "Situasi sudah ditetapkan siaga satu. Jadi, pergerakan massa sudah diantisipasi sejak tadi siang," ucapnya.
Lebih jauh ia menuturkan telah berkoordinasi dengan Polresta Bogor. Bahkan, petugas di Bogor, telah menghadang beberapa kelompok yang mau datang ke Jakarta.
Mereka, kata Faizal, datang dari kawasan Puncak melalui Parung, dan rencananya bakal melewati Depok. "Kalau di Bogor lolos, kami sekat mereka di Depok. Dari stasiun juga sudah banyak yang dihadang," ucapnya.
Baca: Panitia Keluarkan Maklumat untuk Peserta Tamasya Al Maidah
Faizal meminta polisi yang bertugas berani mengambil keputusan. Menurutnya, keamanan Jakarta bakal menjadi barometer untuk keamanan Indonesia. "Kegiatan ini panggilan suci. Sesungguhnya bukan mengamankan Jakarta, tapi Indonesia. Tidak ada anak buah salah. Yang salah adalah pimpinan kalau sampai terjadi hal yang merugikan."
Adapun jalan yang menjadi prioritas berada di kawasan Sawangan, Cinere, Raya Bogor dan pintu tol yang ada di depok. "Petugas sudah stand by," ucapnya.
IMAM HAMDI