TEMPO.CO, Alaska - Dua pesawat tempur Rusia yang mampu membawa senjata nuklir dicegat karena terbang di wilayah udara Amerika Serikat, tepatnya di 160 kilometer dari Pulau Kodiak, Alaska.
Seperti dilansir Fox News, Rabu, 18 April 2017, dua pesawat tempur bomber Tu-95 Bear itu bahkan dilaporkan sempat terbang sekitar 280 kilometer dekat pangkalan udara militer Elmendorf.
Baca: Pesawat Rusia Jatuh Saat Hendak Hibur Tentara di Suriah
Mengetahui ada dua obyek asing, Angkatan Udara Amerika segera mengirimkan sepasang jet tempur F-22 dan satu pesawat E-3 Airborne dalam insiden Senin malam, 17 April 2017, waktu setempat itu.
Mereka mengeluarkan peringatan kepada jet Rusia untuk segera menyingkir dari wilayah udara Amerika.
“Pencegatan dilakukan secara aman dan profesional,” kata Gary Ross, juru bicara Pentagon.
Dari keterangan pejabat militer Amerika, jet negara itu berada 12 menit di samping pesawat tempur Rusia. Hal itu dilakukan sampai pesawat Rusia tersebut kembali ke markasnya.
Kejadian ini merupakan yang pertama semenjak Donald Trump dilantik menjadi Presiden Amerika pada Januari lalu.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson mengatakan hubungan dengan Rusia tidak berjalan baik. Keterangan itu disampaikan saat dia berada di Moskow untuk menemui Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Baca: Pesawat Militer Rusia Hilang dari Radar
"Hubungan Amerika-Rusia berada di titik terendah," ucap Tillerson, seperti dikutip dari Fox News.
Ketika Tillerson di Moskow, jet Rusia juga melakukan aksi masuk ke wilayah udara Jepang. Negeri Sakura merupakan salah satu sekutu Amerika di Asia Timur.
Pesawat Rusia terakhir kali masuk tanpa izin ke wilayah udara Amerika pada 4 Juli 2015. Pesawat tersebut terbang di sekitar Alaska dan California.
Saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berdalih, dua pesawat tempur tersebut dikirim untuk menyampaikan selamat hari kemerdekaan kepada Presiden Barack Obama dan rakyat Amerika.
FOX NEWS | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI