TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menempatkan Pasukan Merah dalam daftar yang harus segera diurus sebelum masa jabatannya berakhir. Ini serupa dengan yang diungkapkan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
"Soal yang orang dapet sertifikat untuk jadi tukang genteng, tukang semen (Pasukan Merah), harus kasih sertifikat," kata Ahok, sapaannya, Kamis, 20 April 2017.
Baca: Djarot Luncurkan Bedah Rumah, Sandiaga: Ini Rawan Pencitraan
Program bedah rumah yang dilaksanakan pemerintah DKI Jakarta memang baru diresmikan pada pertengahan April ini. Program baru tersebut sempat mendapat sejumlah kritik karena dianggap bermuatan politis. Sebab, diluncurkan pada masa kampanye putaran dua.
Baca: Sandi Sebut Bedah Rumah Bermuatan Politis, Djarot: Terserah
Program yang terbilang baru tersebut menjadi prioritas Ahok dan Djarot. Ahok menginginkan Pasukan Merah bersertifikat karena anggota pasukan ini merupakan tukang yang memiliki keterampilan. Anggota Pasukan Merah sebelumnya memang diberikan pelatihan di perusahaan baja ringan. Bila tidak lolos pelatihan, tentunya tidak dapat menjadi anggota.
Baca: Bedah Rumah DKI Lima Hari Selesai, Warga: Saya Kaget Cepat Sekali
Bila Ahok memprioritaskan sertifikat yang harus didapat tim merah, Djarot memastikan program ini akan terus berjalan. "Bedah rumah ini akan tetap kita kerjakan karena sudah ada inventarisasi di setiap kelurahan," kata Djarot, yang ditemui awak media di depan ruang kerjanya di Balai Kota Jakarta.
BENEDICTA ALVINTA | BUDI R.