TEMPO.CO, Barcelona - Pertemuan kedua Barcelona menghadapi Juventus di babak perempat final Liga Champions, Rabu, 20 April 2017, bisa diibaratkan seperti banteng yang kesulitan mendobrak tembok yang kokoh. Dengan 65 persen penguasaan bola, 19 tendangan, dan 13 tendangan sudut, Barcelona hanya mencatatkan satu tembakan tepat ke arah gawang Juventus. Barcelona akhirnya tersingkir setelah hanya meraih hasil 0-0 dan kalah dengan agregat 3-0.
Lalu apa yang menyebabkan Barcelona tak berkutik di hadapan puluhan ribu pendukungnya? Setidaknya ada dua jawabannya.
Baca: Tersingkir, Barcelona Hadapi Jadwal El Clasico Lawan Real Madrid
1. Berkurangnya Insting Pembunuh
Apa yang terjadi dengan Barcelona? Ini adalah tim yang memberondong lima gol ke gawang Real Madrid dalam laga El Clasico musim 2010-2011 dan menumbangkan Manchester United di Final Liga Champions 2011. Bahkan di La Liga musim lalu, Barcelona mengguncang Stadion Santiago Bernabeu dan melesakkan 4 gol tanpa balas ke gawang Madrid.
Pada pertemuan dinihari tadi, Lionel Messi dan kawan-kawan bahkan tidak pernah tampak seperti akan mencetak gol. Ruang gerak trio MSN (Messi, Luis Suarez, dan Neymar) benar-benar ditutup oleh duo bek bertahan Juventus, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci yang dibantu dua bek sayap, Dani Alves dan Alex Sandro. Barcelona menciptakan banyak peluang dan melesakkan 19 tendangan ke gawang—7 di antaranya oleh Messi-- tapi hanya satu yang mengenai sasaran.
Baca Juga: Barcelona Disingkirkan Juventus, Enrique Ungkap Kekurangan Timnya
2. Penampilan Luis Suárez di bawah Standar
Menjelang berakhirnya era kepelatihan Luis Enrique di Barcelona, penampilan Suárez boleh dibilang jauh dari standar yang biasa ditampilkannya. Sejak bergabung 2014 silam, Suarez telah mencetak 116 gol dalam 141 laga untuk Barcelona.
Saat Barcelona sangat berharap Suarez mencetak gol, ketika publik Camp Nou mendambakan kelihaiannya di area penalti lawan, dan kemampuannya menyumbang satu gol dari peluang yang setengah matang , dia tidak mampu menembakkan satu tendangan pun ke arah gawang. Lebih buruk lagi, secara umum Suarez tidak melakukan apa pun. Sentuhannya padam, tidak ada visi permainan, dan rasanya Barcelona bermain dengan 10 orang.
Simak Juga: Era Barcelona Sudah Habis? Ini Analisa Legenda Manchester United
SQUAWKA | HOTMA SIREGAR