TEMPO.CO, San Francisco - Ada banyak alasan untuk bergembira dengan perombakan Apple iPhone yang akan datang (dengan beragam nama dilaporkan, iPhone 7S, iPhone 8, iPhone Edition, iPhone X dan bahkan hanya iPhone), namun Bloomberg kini telah menyampaikan berita buruk pertama sebagaimana dikutip Forbes, Kamis 20 April 2017.
Baca:
Apple Pesan 70 Juta Layar OLED dari Samsung untuk iPhone 8
Panel OLED Bakal Dongkrak Harga Apple iPhone 8
iPhone 8 Akan Punya Layar Utama OLED dan Tombol Virtual
Dalam sebuah laporan baru, wartawan Bloomberg Mark Gurman menjelaskan banyak fitur: sebuah peralihan ke OLED, layar melengkung dan diperbesar, cover kaca dan penghapusan tombol home. Namun laporan tersebut juga menyampaikan kabar buruk.
Menurut Gurman, rencana Apple untuk mengintegrasikan sensor sidik jari Touch ID ke layar utama terbukti "menantang secara teknis" dan "saat ini belum jelas apakah fitur itu akan masuk ke dalam produk akhir."
Dalam laporan Forbes sebelumnya disebutkan bahwa Apple memiliki cadangan Plan B iPhone yang tidak begitu menarik, karena hanya akan memindahkan sensor sidik jari itu ke belakang.
Samsung juga mengalami masalah yang sama dengan Galaxy S8 dan harus melakukan kompromi yang sama. Semoga Apple tidak memposisikannya dalam cara yang sama.
Selain itu Gurman menyatakan bahwa "kendala pasokan" bisa menunda peluncuran iPhone baru hingga akhir November, yang akan menciptakan rush hingga Natal.
Apakah Apple akan mengambil risiko ini atau hanya memilih Plan B, mengingat kuartal keempat biasanya merupakan kuartal keuangan Apple yang paling menguntungkan.
Dengan kondisi tersebut, tekanan pada Apple untuk memberikan upgrade yang benar-benar inovatif untuk menandai ulang tahun ke-10 iPhone akan sangat besar.
Baik 2015 dan 2016 telah menunjukkan bahwa Apple masih dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa dengan peningkatan bertahap, namun ada rasa ketidaksabaran yang meningkat dari pelanggan dalam menghadapi pujian terhadap Galaxy S8 dan kegembiraan Pixel 2. Mereka menginginkan Apple bisa membuktikan dapat memimpin di depan lagi.
FORBES | ERWIN Z
