TEMPO.CO, Boyolali - Presiden Joko Widodo membagikan 10.055 sertifikat tanah Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) untuk warga di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah di Alun-alun Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat petang, 21 April 2017.
“Ada hak hukum atas hak tanah yang lama tidak diberikan. Tahun ini, dari Sabang sampai Merauke, sertifikat harus dibagi. Tahun depan saya menargetkan tujuh juta sertifikat harus dibagi. Saya tidak tahu bagaimana caranya. Memang berat kerja dengan saya, harus siap kerja siang-malam,” kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan warga yang rela menunggu sejak pagi.
Baca juga: Cegah Sengketa, Pemerintah Sertifikasi Semua Tanah
Jokowi mengatakan sertifikat adalah hak hukum, tanda bukti hak atas kepemilikan tanah. Tanpa sertifikat, pemilik lahan akan rentan terlibat konflik dengan sesama warga, perusahaan, dan instansi. “Ada 126 juta (bidang tanah di seluruh Indonesia) yang harus disertifikatkan, baru selesai 46 juta. Ini kecil sekali, belum ada separuhnya,” katanya.
Pembagian 10.055 sertifikat tanah oleh Jokowi itu dilakukan secara simbolis. Sebanyak 16 perwakilan warga dari sejumlah kabupaten diminta naik ke panggung. Yang menarik, setelah pembagian secara simbolis itu selesai, Jokowi meminta semua warga yang memadati Alun-alun Boyolali berdiri dan mengacungkan sertifikat yang telah dibagikan sejak siang.
“Saya hitung dulu,” kata Jokowi sambil menghitung dengan jari dan menyebutkan urutan angka dari satu sampai sepuluh. “Ya benar, ada 10.055 sertifikat. Kalau tidak dihitung nanti cuma seremonial. Katanya yang dibagikan 10 ribu, ternyata yang diberikan cuma sepuluh. Hal seperti itu sudah kita tinggalkan,” ucapnya.
Selain membagikan sertifikat, Jokowi memberikan hadiah beberapa sepeda Polygon kepada sejumlah warga yang bisa menjawab pertanyaannya. Pertanyaan dalam kuis dadakan itu seputar kemajemukan di Indonesia. Total ada enam sepeda yang diberikan lantaran acara harus segera diakhiri setelah azan Magrib berkumandang.
Kuis dadakan itu menjadi ajang bagi Jokowi mengkampanyekan pentingnya sikap saling menghargai demi kerukunan hidup bersama. “Negara kita ini negara yang majemuk. Ada macam-macam suku, macam-macam agama, ada 714 suku, yang berdomisili di 17 ribu pulau, 34 provinsi, 516 kabupaten/kota. Saya harapkan seterusnya hidup rukun, berdampingan,” katanya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djamil mengatakan pemerintah menargetkan ada lima juta sertifikat yang dikeluarkan pada tahun ini. “Mudah-mudahan pada 2025 seluruh bidang tanah di luar kawasan hutan di Indonesia sudah bersertifikat,” kata Sofyan.
DINDA LEO LISTY