TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Bambang Juwono mengatakan seorang perempuan yang terjun ke dunia politik patut diberi apresiasi. Hal tersebut diungkapkannya dalam peringatan Hari Kartini, Jumat, 21 April 2017, ini. Menurut Bambang, tugas domestik seorang perempuan sudah cukup berat tapi mereka masih mencurahkan energinya untuk aktivitas politik.
“Oleh karena itu, saya menyebut politisi perempuan itu memiliki kualitas yang super sekali,” kata Bambang saat dihubungi Tempo, Jumat, 21 April.
Baca juga:
Hari Kartini, Para Birokrat Perempuan Kini Tak Sulit Meniti Karier
Hari Kartini, Dian Siswarini: Dari Menara ke Menara
Sayangnya, Bambang menambahkan, jumlah politikus di kursi DPRD khususnya Jawa Timur masih dirasa kurang. Menurut dia, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kaum wanita dan aktivis perempuan. Bambang menambahkan, tantangan tersebut hanya dapat dijawab oleh individu itu sendiri melalui kesadaran masing-masing. “Sebenarnya hal tersebut kembali lagi pada kesadaran politik kaum perempuan itu sendiri,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, jumlah politikus perempuan rata-rata tidak sampai memenuhi kuota 30 persen di kursi legislatif. Menurut dia, kondisi tersebut bukan menjadi suatu hal yang harus dipaksakan. Sehingga, dia menambahkan, tidak serta-merta demi memenuhi kuota lantas tidak memperhatikan kualitas dari politikus perempuan itu sendiri.
Baca pula:
Hari Kartini, Ada Stiker Perempuan Berkonde yang Poesing...
“Jadi yang dicari itu memang wanita yang memiliki passion di politik. Mementingkan kuantitas saja tanpa melihat kualitas itu juga tidak baik,” ujar Bambang.
Dosen ilmu politik Universitas Airlangga, Surabaya, Fahrul Muzzaqqi, mengatakan di era informasi dan keterbukaan sekarang ini memberi kesempatan untuk para perempuan terjun ke dunia politik. “Kesempatan tersebut lebih luas dibanding satu dekade lalu,” kata Fahrul saat dihubungi Tempo, Jumat, 21 April.
Menurut dia, tugas partai politik dalam menghadirkan kader-kader perempuan memiliki peranan yang cukup penting. Namun, Fahrul menambahkan, partai politik tetap memiliki tanggung jawab dalam mengafirmasi kuantitas maupun kualitas perempuan dalam politik di Indonesia.
JAYANTARA MAHAYU