Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

image-gnews
Arak-arakan kirab Tingalan Jumenengan memadati jalan Alun-alun Utara menuju Gladak, Solo, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo.
Arak-arakan kirab Tingalan Jumenengan memadati jalan Alun-alun Utara menuju Gladak, Solo, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo.
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Proses upacara adat Tingalan Jumenengan Paku Buwana XIII yang ke-13 di Keraton Kasunanan Surakarta berlangsung lancar dan khidmat, Sabtu 22 April 2017. Sebagian petinggi Lembaga Dewan Adat yang selama ini terlibat konflik dengan Paku Buwana XIII juga hadir dalam upacara tersebut.

Ratusan tamu serta abdi dalem keraton sudah mulai berdatangan sejak pagi. Pemeriksaan petugas keamanan di pintu masuk keraton cukup ketat. Mereka memeriksa barang bawaan serta tubuh tamu dengan metal detektor.

Baca juga: Babak Baru Konflik Keraton Solo, Polisi Geledah Kompleks Keraton

Beberapa tamu penting juga hadir dalam acara tersebut. Mereka adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo.

Beberapa adik Paku Buwana XIII yang tergabung dalam Lembaga Dewan Adat juga terlihat di antara kerabat yang berkumpul. Padahal, selama tiga tahun terakhir, mereka terlibat konflik dengan rajanya.

Beberapa di antaranya adalah GKRay Koes Indriyah, GKR Isbandiyah serta GKR Galuh Kencana. Selain itu, hadir pula KGPH Puger yang pernah diangkat oleh Lembaga Dewan Adat sebagai pelaksana tugas raja.

Juru bicara panitia Tingalan Jumenengan, KP Bambang Pradoponagoro menyebut kedatangan petinggi Lembaga Dewan Adat tersebut merupakan sinyal positif untuk kedamaian dalam keraton. "Proses rekonsiliasi di dalam keraton semakin menunjukkan perkembangan positif," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama tiga tahun terakhir, masing-masing kubu di keraton menggelar upacara Tingalan Jumenengan. Kubu Paku Buwana menggelar acara itu di kediamannya. Sedangkan kubu Lembaga Dewan Adat menggelar acara serupa di dalam keraton.

"Sedangkan saat ini upacara bisa menjadi satu," kata Bambang. Dia berharap, upacara serupa juga bisa terlaksana dengan baik di masa-masa mendatang.

Sedangkan KGPH Puger mengelak bahwa dia merupakan bagian dari Lembaga Dewan Adat. "Jangan salah persepsi, saya bukan anggota lembaga tersebut," katanya.

Menurutnya, dia hadir dalam acara itu sebagai keluarga inti keluarga keraton. "Meski banyak juga yang tidak hadir," katanya. Ketidakhadiran beberapa keluarga inti itu menurutnya bukan lantaran dampak konflik dalam keraton. "Hari ini susah cari tiket pesawat," katanya.

Puger berharap kegiatan Tingalan Jumenengan itu menjadi pintu masuk perdamaian para kerabat keluarga keraton. "Setelah ini akan ada penataan keraton," katanya. Dia mengaku ikut dilibatkan dalam proses penataan pascakonflik itu.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

14 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Surakarta, Jumat, 23 Desember 2022 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.


Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Kapolresta Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi memberikan klarifikasi perihal penodongan senjata terhadap cucu Raja Keraton Surakarta saat keributan di lingkungan Keraton Jumat, 23 Desember 2022 malam lalu. Foto diambil Ahad, 25 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.


Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia didukung Pemerintah Kota Surakarta menggelar kegiatan Rumah Teknologi Indonesia (RTI). (Yayasan Internet Indonesia)
Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.


Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Produk Ekraf Rotan (Sumber: Indonesia.travel)
Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!


Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

TEMPO/Dwi Narwoko
Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.


KAI akan Kembangkan Wisata Kereta Api di Solo: KA Batara Kresna dan Jaladara

23 Mei 2021

Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo (Joglo) produksi PT INKA (Persero) resmi beroperasi di jalur Yogyakarta-Solo setelah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Yogyakarta, Senin, 1 Maret 2021. Antara/HO-Humas INKA
KAI akan Kembangkan Wisata Kereta Api di Solo: KA Batara Kresna dan Jaladara

PT KAI ingin membangun potensi kereta api tetapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan sehingga KA bisa bertumbuh dan melayani masyarakat.


Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Gusti Moeng saat memberikan keterangan kepada wartawan usai berhasil keluar dari dalam Keraton. ANTARA/Aris Wasita
Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.


Kota Surakarta Mulai Operasikan Kereta Kuno Joko Kendil

16 Februari 2020

Pemkot Surakarta bersama PT KAI meresmikan pengoperasian KA Joko Kendil di Solo, Ahad 16 Februari 2020. Kereta tersebut menggunakan lokomotif uap kuno yang berusia hampir seabad. TEMPO/Ahmad Rafiq
Kota Surakarta Mulai Operasikan Kereta Kuno Joko Kendil

Kereta wisata Jaladara kini punya tandem, kereta uap Joko Kendil. Keduanya bisa bergantian, untuk operasional kereta wisata di Kota Surakarta.