Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Dokter untuk Pasien Kanker seperti Julia Perez

image-gnews
Pedangdut Julia Perez didampingi rekannya Yuni Shara menjelaskan pada awak media ketidak ikutsertaannya dalam Pilkada DKI Jakarta, di TPS 15 RSCM Jakarta, 15 Februari 2017. TEMPO/Nurdiansah
Pedangdut Julia Perez didampingi rekannya Yuni Shara menjelaskan pada awak media ketidak ikutsertaannya dalam Pilkada DKI Jakarta, di TPS 15 RSCM Jakarta, 15 Februari 2017. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan sesuatu yang menakutkan. Tak sedikit dari penderitanya yang terpaksa kehilangan harta benda demi biaya berobat. Tak heran pula, jika  kanker juga sudah menyita pembiayaan besar bagi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Tapi yang paling membuat ngeri, penyakit ini seolah berkaitan dengan kematian. Benarkah demikian? Dokter Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- RSCM mencoba memberi penjelasan. Menurut Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia ini Kanker tidak selalu berhubungan dengan kematian.

"Sebenarnya banyak pula  pasien yang pernah divonis kanker ternyata masih bisa hidup bertahun-tahun, bahkan bisa sesehat orang tanpa penyakit kanker," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 April 2017.

Baca: Apa Manfaat Terapi Seni bagi Penyintas Kanker?

Ari menjelaskan, secara medis penyakit kanker tidak bisa dikatakan sembuh. Istilah yang digunakan adalah remisi atau relaps. Istilah remisi diberikan pada  pasien kanker  yang sudah di terapi dan sudah dievaluasi bahwa pasien tersebut tidak mengandung sel kanker lagi di dalam tubuhnya. "Pada masa remisi tersebut si pasien harus tetap kontrol secara teratur dan tetap menjaga tubuhnya agar selalu sehat," ujar Ari.

Istilah remisi, menurut Ari,  berbeda dengan sembuh total. Secara psikologis istilah remisi seperti mengingatkan kepada pasien tersebut bahwa dirinya harus kontrol secara teratur dan tetap menjalankan gaya hidup sehat.

Salah satu cara hidup sehat adalah istirahat cukup dan tetap menjaga makan, dengan memperbanyak sayur dan buah agar tetap sehat. Buah dan sayur mengandung anti oksidan yang dibutuhkan untuk menetralkan racun didalam tubuh. "Istirahat cukup dan hidup tidak ngoyo. Selain itu stress baik stress fisik maupun psikis bisa memperburuk perjalanan kanker seseorang," katanya.

Bagaimana kalau sudah divonis kanker stadium 4? Ari menjelaskan, kanker stadium 4 menunjukkan bahwa perjalanan kanker sudah lanjut dan sudah ditemukan penyebaran kanker ke organ lain.

Adapun organ  yang sering terkena penyebaran kanker adalah paru, liver atau otak. Sering juga perjalanan kanker menginfiltrasi organ sekitarnya. Misal kanker serviks bisa menginfiltrasi keorgan sekitarnya seperti usus besar atau kandung kencing.

Kanker stadium 4 juga berhubungan dengan survival rate yang rendah. Hitungan survival rate berhubungan dengan bertahan hidupnya seseorang dengan penyakit kankernya. "Biasanya terapi yang diberikan pada pasien yang sudah stadium 4 bersifat paliatif supportif. Nyeri kankernya dikurangi, nafsu makannya  diperbaiki gejala mual dan muntah dikurangi, ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) cabang Jakarta ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasien, kata Ari, masih  bisa melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri. Prinsip terapi paliatif hanya mengurangi dampak dari perjalanan kanker yang ada. Walau perkembangan tehnologi dan temuan obat-obat baru kanker akan memperbaiki kualitas hidup dan survival rate pasien kanker tersebut.

Bertahan hidupnya pasien kanker, menurut Ari, tak lepas dari jenis kanker yang dideritanya. Untuk kanker usus besar stadium 4 misalnya, survival rate untuk 5 tahun hanya 11 persen,  artinya lebih kurang hanya  1 dari 10 pasien kanker stadium 4 tersebut yang bertahan hidup dalam 5 tahun ke depan. Sebaliknya pada kanker usus besar stadium 1 survival rate 5 tahunnya bisa mencapai 90 persen. Artinya 9 dari 10 pasien kanker usus besar stadium 1 bisa bertahan sampai 5 tahun. Bahkan bisa saja lebuh dari 5 tahun.

"Memang ada penyakit kanker yang walaupun ditemukan di stadium awal tapi prognosisnya buruk misal pada pasien kanker pankreas yang ditemukan pada stadium 1 A saja angka bertahan hidup 5 tahunnya hanya 14 persen, sedang kanker pankreas yang ditemukan sudah stadium 4, survival rate 5 tahunnya hanya 1 persen," katanya menjelaskan.

Ari mengatakan pada prakteknya dokter tidak bisa menyebut berapa lama lagi seseorang bisa bertahan hidup karena sakit kankernya tetapi yang dinilai adalah kesempatan pasien tersebut  tetap bertahan hidup dalam 5 tahun kedepan.

Lebih lanjut Ari menuturkan, bagi pasien kanker dan keluarga mengetahui angka survival rate penting. Tetapi mengetahui angka survival rate juga bisa membuat pasien kanker lengah. "Misal seseorang yang diketahui hanya menderita kanker stadium 1 yang sudah diobati menjadi lengah karena merasa harapan hidupnya lebih baik dan meninggalkan gaya hidup sehat," katanya.

Oleh karena itu, Ari berpesan agar pasien dan keluarganya  tetap harus memperhatikan  bahwa survival rate atau angka bertahan hidup ini juga tergantung dari banyak faktor.

"Survival rate adalah angka-angka yang keluar dari perhitungan statistik, angka ini menujukkan probabilitas yang pada akhirnya pasien kanker harus tetap kontrol teratur dan tetap bergaya hidup sehat agar berumur panjang dengan kualitas hidup yang baik," katanya.

NUNUY NURHAYATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

2 jam lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

2 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

2 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

6 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

8 hari lalu

Walid Daqqah. Foto: X
Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

10 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?