TEMPO.CO, Manila -Pentolani kelompok teror Filipina, Abu Sayyaf tewas dalam operasi militer di Barangay Bacani, kota Clarin, Bohol pada hari Sabtu, 22 April 2017.
Kepala Komando Pusat Militer Letnan Jenderal Oscar Lactao mengatakan Joselito Melloria tewas sebelum sampai di kota Inabanga, lokasi pasukan pemerintah bentrok dengan kelompok bandit tersebut pekan lalu.
Baca juga: Lima WNI Sandera Abu Sayyaf Berada di Sulu
Melloria tewas bersama tiga anggotanya ketika pemerintah berusaha memberangus sisa kelompok militan Abu Sayyaf untuk menggagalkan upaya penculikan besar-besaran di pulau wisata tersebut. Peluncur granat M203 dan senapan M16 ditemukan bersama dengan jenazah Melloria.
Melloria, alias Abu Alih, selama ini mengendalikan Abu Sayyaf di Inabanga, Bohol. Dia menjadi pemimpin penculikan warga negara asing dan penduduk lokal di wilayah tersebut.
Baca juga: 3 Negara ASEAN Segera Buat SOP untuk Tumpas Abu Sayyaf
Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano mengatakan bahwa Melloria bukan anggota biasa Abu Sayyaf.
"Melloria diproyeksikan untuk menjadi pemimpin berikutnya Anzar Kilafa Filipina," kata Ano, seperti yang dilansir ABS-CBN pada 23 April 2017.
Baca juga: Ingin Hidup Damai, 11 Anggota Abu Sayyaf Serahkan Diri
Melloria tewas dalam baku tembak baru dengan tentara pada hari Sabtu, 22 April 2017 sekitar pukul 12.50 waktu setempat dekat perbatasan Barangay Bacani dan Barangay Nahawan di Clarin.
Melloria merupakan salah satu pentolan Abu Syyaf yang tewas dalam bulan ini. Dalam bentrokan pada 11 April, pemimpin Abu Sayyaf lainnya, Muamar Askali, yang juga dikenal sebagai Abu Rami, terbunuh.
ABS-CBN|INQUIRER|YON DEMA