TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menginformasikan gempa berkekuatan 5,4 skala Richter, berpusat di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Senin, 24 April 2017, tidak berdampak pada kerusakan.
Walau guncangan dirasakan hampir seluruh Jawa Barat termasuk Kota Bogor, tidak ada atau belum ada laporan bangunan rusak. Berdasarkan laporan dari Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, gempa terjadi pukul 01.01.10 WIB berlokasi di 8.10 derajat Lintang Selatan, 107.86 derajat Bujur Timur (58 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya pada kedalaman 13 kilometer).
Baca: Gempa 5,0 SR di Tasikmalaya Terasa sampai Bogor
"Berdasarkan peta guncangan gempa dari data akselerograf, gempa Tasikmalaya dirasakan pada dinihari pukul 01.00 di seluruh Jawa Barat, guncangan dirasakan seperti ada truk lewat dekat kita (skala II MMI). Gempa tersebut tidak berdampak kerusakan," kata Toni Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung.
Menurut Tony, karena gempa berkekuatan sedang (m=5) pusat gempa di kedalaman 63 kilometer, sehingga getarannya menyebar luas di wilayah Jawa Barat, seperti Sumedang, Bajar, Pangandaran, dan Kabupaten Bandung.
Bagian Pusat Gempa dan Tsunami BMKG menjelaskan, sebagian selatan wilayah Jawa diguncang gempa tektonik kekuatan 5,0 SR. Pusat gempa terletak pada koordinat 8.10 derajat LS dan 117.86 derajat BT tepatnya di Samudra Hindia pada jarak sekitar 58 km arah barat daya Kabupaten Tasikmalaya, pada kedalaman hiposenter 63 km.
Baca: Gempa 5,1 SR Pernah Guncang Pangandaran
Bedasarkan hasil analisa peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada II skala intensitas gempa bumi BMKG (SIG-BMKG) atau II-III skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di wilayah Tasikmalaya, Sumedang, kemudian dirasakan SIG-BMKG (II MMI) di wilayah Banjar, Pangandaran, Kabupaten Bandung dan Garut.
Gempa ini tercatat dengan baik oleh peralatan BMKG dan di berbagai daerah tersebut beberapa orang dilaporkan merasakan adanya guncangan gempa bumi. Penyebab gempa bumi adalah aktivitas subduksi lempeng Indonesia Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan laju 61 milimeter per tahun dan menyebabkan deformasi atau perpatahan batuan di zona Benioff pada kedalaman 63 kilometer.
Baca: Penjelasan Soal Gempa Langka yang Mengguncang Madura
"Gempa bumi ini termasuk klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah yang tidak membahayakan, meskipu gempa bumi ini memiliki mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust) dan berpusat di laut, tetapi hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi.
Heru, warga Bogor melaporkan gempa Tasikmalaya terasa hingga ke Kota Bogor dengan guncangan selama tiga detik. "Terasa jam 1 malam ada getaran selama kurang lebih tiga detik," kata Heru.
ANTARA