TEMPO.CO, Jakarta - Kesulitan pasien memperoleh informasi kesehatan yang kredibel mendorong beberapa dokter mendirikan Roo!, platform digital pemantauan tumbuh kembang anak.
Bagas Adhimurda Marsudi mendirikan Roo! bersama beberapa rekan lain yang juga berprofesi dokter agar orangtua bisa memantau tumbuh kembang anak. Roo!, antara lain, memberikan informasi kepada orang tua soal waktu dan frekuensi pemberian imunisasi kepada anak lewat data yang tersedia pada platform tersebut.
"Ide membuat startup ini berangkat dari pengalaman pribadi saya saat menangani pasien. Saat saya praktik, banyak pasien yang saya tangani adalah anak-anak dan sering kali yang menjadi permasalahan adalah orangtua yang kurang memiliki sumber informasi kredibel mengenai masalah kesehatan anak," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 24 April 2017.
Roo! juga menyediakan artikel informasi mengenai kesehatan dan tumbuh kembang anak yang langsung didapatkan dari dokter-dokter terpercaya. Selain itu, Roo! juga menyediakan fitur untuk membantu orangtua dalam memantau kondisi kesehatan dan perkembangan anak.
“Kami paham bahwa orangtua juga ingin dapat mengurus anak mereka sendiri, selain itu dokter spesialis anak di Indonesia belum begitu banyak jumlahnya. Nah, di dalam Roo! itu ada artikel yang dikategorikan sesuai dengan kebutuhan orang tua dan juga tools buat mereka memantau tumbuh kembang anaknya, jadi orangtua tahu apa yang harus dilakukan dan diperhatikan dari sang anak,” katanya.
Menurutnya Bagas, Roo! yang saat ini sedang fokus dalam pengembangan pemasarannya. Dia mengatakan platform tersebut sudah lebih dulu dikembangkan sebelum ia mendaftar ke Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Jakarta tahun 2016. Keinginan untuk serius mengembangkan Roo! agar dapat digunakan oleh masyarakat luas menjadi motivasinya untuk ikut gerakan ini.
Dia menyarankan agar siapapun membuat startup digital meski bukan dari bidang IT. Dia menjelaskan yang terpenting dalam membuat startup adalah masalah yang ingin dipecahkan serta kemampuan dalam mencari rekan yang memiliki visi yang sama.
“Awalnya Roo! isinya hanya saya bersama tiga orang teman kuliah yang dokter juga. Jadi kami latar belakangnya sama semua, dari bidang medis, tidak ada yang mengerti tentang startup digital dan sejenisnya. Maka dari itu dengan ikut Gerakan Nasional 1000 Startup Digital diharapkan Roo! dapat semakin berkembang dan membantu banyak orang,” ujarnya.
Dia menceritakan konsistensi dan dedikasi selama mengikuti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Jakarta berbuah manis. Roo! bersama dua startup lainnya berhasil menjadi salah satu tim yang lolos hingga ke tahap Inkubasi.
“Sebenarnya banyak startup lain di luar sana yang memiliki potensi besar namun belum diketahui. Semoga Roo! bersama startup Indonesia lainnya bisa semakin berkembang dan menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia,” kata Bagas.