TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan enggan membicarakan hal-hal krusial yang berkaitan dengan sistem pemerintahan DKI Jakarta setelah ditetapkan sebagai pemenang pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran kedua versi hitung cepat. Anies mengatakan masih harus menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
"Pada fase ini, kami bersabar sebentar. Jangan terburu-buru sebelum KPU selesai. Saya juga merasa kurang nyaman. Baru ada hasil quick count sudah ngomong pemerintahan," ujar Anies di Kelurahan Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 24 April 2017.
Baca: Rhenald Kasali: Ahok-Djarot Kalah oleh Lawan Yang Tak Kelihatan
Menurut Anies, pemerintahan DKI Jakarta masih dijalankan pihak-pihak yang masih menjabat. Roda pemerintahan juga masih berputar, sehingga ia merasa tidak patut jika harus mengambil langkah lebih jauh. Apalagi, ucap Anies, KPU DKI belum mengeluarkan putusan tetap.
"Kira-kira bagaimana sekarang yang sedang memerintah? Makanya saya ingin tuntaskan sekarang ini, menyapa teman-teman (di lapangan)," tutur Anies.
Saat ini, Gubernur DKI Jakarta masih dijabat Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya. Pasangan ini akan mengakhiri jabatannya pada Oktober mendatang.
Baca: ACTA Desak Bawaslu Usut Dugaan Pembagian Sembako
Anies mengatakan, pada masa sebelum pelantikan ini, ia akan fokus menyapa kantong-kantong yang menjadi basis pemilihnya yang belum sempat dikunjunginya saat kampanye lalu. Menurut Anies, para relawan itu turut menyukseskan kemenangannya dalam pilkada DKI putaran kedua.
"Banyak titik-titik yang pada bekerja tapi belum dihampiri, belum disapa. Maka dari itu, kami datangi sebagai ucapan terima kasih. Mereka bekerja secara all out, padahal pasangan calonnya itu belum datang ke sana. Hari-hari ke depan adalah hari-hari saya menemui mereka," ujar Anies.
LARISSA HUDA
Baca: Sandiaga Rajin Pakai Kopiah, Wapres JK: Membawa Keberuntungan