TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebanyak 43 rumah dan tiga masjid mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 5,4 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Data ini merupakan hasil verifikasi terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya.
“Yang terdata dan telah diverifikasi, 43 rumah dan tiga sarana ibadah mengalami kerusakan, meliputi kerusakan ringan, sedang, dan berat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Tasikmalaya E.Z. Alfian saat dikonfirmasi, Selasa, 25 April 2017.
Baca juga:
Gempa 24 April 2017 Tasikmalaya, 24 Rumah Rusak Berat
Jumlah rumah yang rusak berat sebanyak empat. Rumah tersebut, ucap dia, tidak memungkinkan untuk dihuni. “Sarana ibadah yang rusak di Taraju, di sini (Sawalu),” ujar Alfian.
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menuturkan pihaknya belum berencana merelokasi warga yang bertempat tinggal di daerah terdampak gempa bumi. Pemerintah Kabupaten, kata dia, akan bekerja sama dengan Badan Geologi untuk melihat kondisi tanah tersebut.
“Penanganan pertama adalah melihat kondisi tanah yang didiami masyarakat saat ada bencana, apakah layak dibangun kembali atau tidak. Jika tanah tak layak dibangun, warga harus direlokasi. Yang ini kami belum tahu, apakah layak dibangun atau tidak,” ucapnya.
Baca pula:
BMKG Nyatakan Gempa di Tasikmalaya Tidak Berdampak Kerusakan
Jika tanah layak dibangun lagi, menurut Uu, pemerintah akan memberikan bantuan kepada korban gempa tersebut. Bantuan tersebut berupa uang Rp 20 juta.
“Bantuan dari kami tidak akan cukup untuk membangun rumah, tapi paling tidak membantu. Kami beri Rp 20 juta. Bantuan bencana tahun lalu Rp 20 juta. Untuk sekarang jumlahnya bisa bertambah atau tetap. Bantuan bergantung pada kerusakan dan keadaan (keuangan) kami,” ujarnya.
Uu berharap masyarakat tidak membangun rumah di tempat berbahaya, misalnya di daerah rawan longsor. Saat membangun rumah, tutur dia, warga diharapkan berkoordinasi dengan pemerintah desa.
Menurut Uu, rumah-rumah panggung yang berada di Salawu relatif aman dari gempa bumi. Pemkab, kata dia, akan memikirkan untuk menginstruksikan agar di daerah rawan bencana warganya memuat rumah panggung, bukan permanen.
“(Rumah-rumah) Kampung Naga aman. Rumah-rumah panggung aman. Tapi masyarakat sekarang tetap membangun secara permanen,” ucap Uu mengenai dampak gempa Tasikmalaya lalu.
CANDRA NUGRAHA