TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri) mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah sebesar 80 bps secara year on year pada kuartal pertama 2017.
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross Bank Mandiri per kuartal I/2017 tercatat sebesar 3,98 persen, naik 80 bps dibandingkan rasio NPL pada periode sama tahun lalu.
Baca: Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp 6,212 Triliun
“NPL mungkin antara 3,5 persen-4 persen untuk gross, sedangkan net akan turun karena itu tergantung dari NPL amount dibagi oleh baki kredit, new booking dan pelunasan,” ujar Ahmad Siddiq Badrudin, Direktur Manajamen Risiko dan Kepatuhan Bank Mandiri, Selasa 25 April 2017.
Baca: Pertukaran Data Pajak, Dirut Mandiri Harap Tak Semua Dibuka
Siddiq mengatakan, perkembangan rasio kredit bermasalah hingga akhir tahun ini akan sangat dipengaruhi oleh baki kredit.
Menurut Siddiq, bila kredit tumbuh berdasarkan proyeksi yakni 11 persen-13 persen, pihaknya yakin dapat menurunkan rasio NPL antara 3,5 persen-4 persen. Sebaliknya, jika pertumbuhan kredit lebih lambat, target penurunan rasio NPL berisiko akan tertahan.