TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan perekonomian Indonesia pada 2017 diperkirakan akan terus membaik seiring perkembangan positif di tingkat global dan domestik. Dari sisi global, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih baik dibandingkan 2016.
"Selama lima tahun terakhir, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dicanangkan di awal tahun selalu terjadi koreksi menurun. Pada 2017 ini, untuk pertama kalinya, terjadi koreksi meningkat," kata Agus di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 April 2017.
Baca: Pertumbuhan Ekonomi Membaik Didukung 3 Faktor Ini
Menurut Agus, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2017 meningkat, yakni dari 3,4 persen menjadi 3,5 persen. "Dibanding 2016 yang 3,1 persen, kalau bisa naik ke 3,5 persen, tentu memberikan harapan. Ini dapat mendorong naik harga komoditas, baik
energi maupun non energi," ujarnya.
Dari sisi domestik, Agus menuturkan, perbaikan ekonomi ditopang oleh mulai berkurangnya proses kondolisasi korporasi. "Sejalan dengan membaiknya optimisme korporasi, perbankan diperkirakan mulai meningkatkan pemberian kredit seiring
menurunnya risiko kredit," katanya.
Dalam jangka menengah, Agus menilai, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut disertai inflasi yang turun. Hal itu, didukung oleh berbagai dampak positif dari langkah-langkah reformasi struktural yang ditempuh pemerintah.
Reformasi struktural, menurut Agus, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian. Peningkatan itu merupakan dampak dari perbaikan konektivitas antar wilayah yang memperkuat struktur produksi dan distribusi serta menurunkan
biaya produksi.
Simak: BI Apresiasi Perbaikan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Hal tersebut, Agus menambahkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa memberikan tekanan berlebihan pada inflasi dan defisit transaksi berjalan. "Tapi, prospek ekonomi tersebut perlu dikelola karena terdapat beberapa risiko yang mengemuka baik dari global maupun domestik."
ANGELINA ANJAR SAWITRI