TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat ingin persoalan program nuklir Korea Utara diselesaikan melalui saluran diplomatik dan memperberat sanksi daripada aksi militer.
Setelah mendapatkan arahan dari sejumlah Senator dalam sebuah pertemuan yang tak biasa di Gedung Putih, Rabu, 26 April 2017, Menteri Pertahanan Jim Mattis, Menteri Luar Negeri Rex Tilerson dan Direktur Intelijen Nasional Dan Coats mengeluarkan pernyataan bahwa AS menurunkan retorika militer seraya menghimbau masyarakat internasional membantu menemukan solusi mengenai program nuklir Korea Utara.
"Kami melibatkan masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan kepada Republik Demokratik Rakyat Korea guna meyakinkan rezim tersebut agar mengurangi program nuklir dan kembali ke jalur dialog," bunyi pernyataan Gedung Putih.
Salah seorang pejabat pemerintah mengatakan Presiden Donald Trump berada di pertemuan tersebut hanya lima menit. Dia membuka pidato sebelum diserahkan kepada tim keamanan nasionalnya.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa pekan ini menyusul uji coba nuklir Korea Utara dan ancaman aksi militer sepihak oleh AS.
Pekan lalu, kapal induk USS Carl Vinson, merapat ke Korea Selatan bersama sejumlah kapal perang lainnya setelah melakukan latiahn bersama dengan Jepang. Kehadiran armada perang AS ini kian menambah ketegangan di Semenanjung Korea.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN