TEMPO.CO, Pyongyang—Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kini tengah menjadi sorotan publik setelah hubungan negara terkucil itu dengan Amerika Serikat memanas. Namun siapa sangka ia tetap manusia biasa yang menggemari Liga Primer Inggris dan Liga Italia khususnya klub bola Italia, Cagliari.
Seperti dilansir The Sun, Kamis 27 April 2017, kabar mengejutkan ini datang dari seorang senator Italia, Antonio Razzi yang baru saja berkunjung ke Korea Utara.
Kepada Gazzetta dello Sport, Razzi mengatakan, “Apakah dia mengikuti Liga Italia? Tentu saja. Dia tahu semua tentang Seri A dan NBA.”
Baca: Disebut Gendut oleh Senator Amerika, Kim Jong-un Murka
Salah satu klub sepak bola Italia yang kini menjadi perhatiannya adalah Cagliari. Sebab, satu-satunya warga Korea Utara kini berhasil masuk dalam tim tersebut.
Kwang-Song Han yang baru berusia 18 tahun mulai bulan ini akan mulai merumput bersama Cagliari.
Kwang-Song menjadi pemain Korut pertama yang mencetak gol di kompetisi Serie A Italia. Gol debutnya terjadi pada awal April 2017 dalam laga kontra Palermo.
Namun kecintaan Jong-un tak hanya ditujukan kepada Cagliari. “Jika Juventus bermain di Stadion Pyongyang, pasti penuh,” ujar Razzi.
Setelah Razzi kembali dari Korut, dia berencana bertemu dengan Kwang-Song. Razzi ingin menyampaikan salam dari Korut untuk pemain berusia 18 tahun itu.
"Apa yang akan saya katakan kepada Han pada hari Minggu? Saya akan memberinya pujian. Dia dianggap berbakat untuk level di Eropa," ujar Razzi.
Selain Liga Italia, Jong-un juga diketahui menggemari klub bola Setan Merah, Manchester United. Daily Mail tiga tahun lalu pernah melaporkan ketertarikan Kim terhadap MU dan Wayne Rooney.
Ia bahkan pernah meminta stasiun televisi Korea Utara menayangkan pertandingan Liga Premier.
Namun keinginannya tak terkabul karena tak satu pun stasiun televisi di Korea Utara berhak menyiarkan pertandingan Liga Inggris. "Tidak ada satu pun yang memegang hak siar Liga Inggris di Korea Utara," kata juru bicara Liga Primer.
Olahraga sepak bola memang sangat populer di Korea Utara. Bahkan, negeri komunis ini sudah dua kali lolos ke Piala Dunia, yakni saat digelar di Inggris 1966 dan Afsel 2010.
THE SUN | SITA PLANASARI AQUADINI