TEMPO.CO, Surabaya - Seniman Jawa Timur merasa kehilangan atas berpulangnya komedian Bambang Gentolet, yang dianggap sebagai sesepuh kelompok Srimulat terakhir, yang hingga akhir hayatnya tetap eksis di dunia panggung lawak.
Salah satunya seperti terlihat di rumah duka, Jalan Manukan Tengah 6-I/1, Surabaya, Jumat dinihari, 28 April 2017. Kesedihan mendalam tampak dirasakan Sutoyo, seorang komedian yang dalam enam bulan terakhir selalu tampil satu panggung dengan Bambang di setiap undangan hajatan.
Dia tidak menyangka pelawak kelahiran Yogyakarta, 30 Juni 1941 tersebut, menghadap Sang Pencipta pada Kamis malam, 27 April 2017.
Baca: Sebelum Wafat, Bambang Gentolet Bercanda: ke RS Periksa Gigi...
"Sekitar pukul 20.00, Cak Gentolet mengeluh sesak napas kepada salah satu putrinya. Sempat minta dibuatkan teh panas dan minta diseka badannya. Lalu perutnya merasa mules ingin buang air besar, tapi kemudian terkulai lemas di kamar mandi," kata Sutoyo.
Lantas putrinya segera melarikan ayahnya ke Rumah Sakit Bakti Dharma Husada, yang terdekat dengan rumahnya, menggunakan taksi. Namun pria bernama asli Kasbianto itu mengembuskan napas terakhir di perjalanan sekitar pukul 22.00.
Bambang meninggalkan dua orang putri. "Kalau istrinya, kan sudah meninggal duluan sekitar tiga tahun lalu," ucapnya. Kepergian yang tak terduga itu, menurut Sutoyo, karena fisik Bambang selalu terlihat sehat dan sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit.
Baca: Personel Srimulat Bambang Gentolet Dikabarkan Meninggal
Bambang meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Bakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, Kamis, 27 April 2017, pukul 22.30. "Mas Bambang Gentolet meninggal dunia di rumah sakit dan sekarang jenazahnya baru tiba di rumah duka," ujar Ketua RT I RW IV kawasan Manukan Tengah, Teguh Hari Budiarso, ketika dikonfirmasi, Jumat dinihari, 28 April 2017.
ANTARA | NI